DLH Sudah Tegur Pengelola di Sumbertetes, Terkait Soal Sampah Diduga Dari Kota Jogja Dibuang ke Gunungkidul

DLH Sudah Tegur Pengelola di Sumbertetes, Terkait Soal Sampah Diduga Dari Kota Jogja Dibuang ke Gunungkidul

Lokasi untuk pembuangan sampah di Sumbertetes, Gunungkidul-jogja.suara.com-

Sumber dari Suarajogja.id yang berada di wilayah tersebut menyebut bahwa pihaknya juga telah memberikan peringatan langsung kepada pengelola.

Namun, aktivitas tetap berlanjut, bahkan memicu konflik dengan dusun tetangga di wilayah Kalurahan Ngoro-oro.

BACA JUGA : Pengelolaan Sampah ITF Bawuran Ditargetkan Tuntas Akhir Januari, Siap Beroperasi Februari 2025

BACA JUGA : Satpol PP Bantul Pastikan Tetap Gelar OTT Sampah di Sejumlah Lokasi Meski Libur Natal dan Tahun Baru

“Yang protes bukan warga kami, tapi juga warga dusun lain di perbatasan. Baunya sangat mengganggu,” kata dia.

Menurut dia, pengelola sempat meminta terkait dukungan dana untuk membeli peralatan yang lebih memadai ketika pihaknya melayangkan teguran. Namun, hal tersebut dianggap tidak menyelesaikan masalah utama, yakni pencemaran yang terjadi.

Fenomena Sampah Kota Jogja di Gunungkidul

Masalah sampah dari Kota Jogja yang dibawa ke Gunungkidul bukan menjadi hal baru. Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di Kapanewon Saptosari, Tanjungsari, dan Playen.

Sampah yang dibawa ke Sumbertetes diduga berasal dari hotel-hotel di Yogyakarta dan diangkut menggunakan truk pada malam hari, seolah menghindari pengawasan.

BACA JUGA : Kunjungi TPA di Bantul, Menteri Lingkungan Hidup Katakan Sampah Makanan Masih Jadi Masalah Serius

BACA JUGA : Bank Sampah Bisa Menjadi Strategi Dalam Pengelolaan Sampah di Sektor Hulu

Sampah organik contohnya seperti sisa makanan dijual ke peternak babi, sementara itu sampah anorganik dibakar di lokasi, yang menghasilkan asap yang menyengat.

Warga mengeluhkan bau busuk, banyaknya lalat, dan polusi udara yang mengganggu kenyamanan warga dalam sehari-hari.

“Setiap malam truk datang, sampah dipilah di sini, sisanya dibakar. Kami minta aktivitas ini dihentikan karena sangat meresahkan, ujar salah seorang warga.

Warga berharap DLH segera mengambil tindakan yang nyata untuk menghentikan aktivitas pengelolaan sampah ilegal ini demi menjaga lingkungan dan kenyamanan warga sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogja.suara.com