Sejumlah Persoalan Masih Jadi PR Bagi Pemkot Jogja, Termasuk Sampah Hingga PPDB

Sejumlah Persoalan Masih Jadi PR Bagi Pemkot Jogja, Termasuk Sampah Hingga PPDB

Persoalan sampah masih paling dominan menjadi PR bagi Pemkot Jogja--iStockphoto

Namun, sejumlah calon siswa pada salah satu SMP Negeri di Kota Jogja yang rumahnya tidak jauh bahkan satu RW dengan sekolah sempat tidak diterima dengan alasan antara rumah dengan sekolah lebih jauh dibandingkan dengan calon siswa lainnya.

“Ke depannya perlu ada evaluasi perbaikan metode perhitungan antara jarak rumah dengan sekolah. Hal ini penting agar calon siswa yang jaraknya paling dekat dengan sekolah, haknya terpenuhi pada jalur zonasi,” kata dia.

BACA JUGA : Pengelolaan Sampah ITF Bawuran Ditargetkan Tuntas Akhir Januari, Siap Beroperasi Februari 2025

BACA JUGA : Kunjungi TPA di Bantul, Menteri Lingkungan Hidup Katakan Sampah Makanan Masih Jadi Masalah Serius

Diharapkan pada PPDB Tahun Ajaran 2025/2026 nanti jalur zonasi tetap ada meski kuotanya tidak sebanyak jalur prestasi atau nilai.

“Tidak perlu dihilangkan, begitu pun ASPD [Assesment Standardisasi Pendidikan Daerah] tetap dipertahankan,” ungkapnya.

Lalu soal Kawasan Tanpa Rokok [KTR], dari hasil pantauan selama ini di Malioboro masih ditemukan sejumlah orang yang merokok.

“Perlu ada sosialisasi, edukasi dan tempat yang nyaman bagi para perokok di kawasan Malioboro,” paparnya.

BACA JUGA :  Atasi Sampah yang Menggunung, TPST di Sleman Jadi Tombak Utama Pengelolaan

BACA JUGA : Penanganan Sampah di Jogja, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Diklaim Mampu Beroperasi 24 Jam

Persoalan berikutnya yakni parkir liar dan pelanggaran tarif parkir alias nuthuk masih ditemukan pada tahun 2024.

“Meskipun tindakan preventif dan justisi kerap dilakukan, namun belum memberikan efek jera terutama pada masa liburan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com