Cuaca Ekstrem saat Nataru, BMKG Minta Masyarakat Waspada

Cuaca Ekstrem saat Nataru, BMKG Minta Masyarakat Waspada

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati saat ditemui usai menghadiri Lustrum XV di Grha Sabha Pramana UGM Yogyakarta, Kamis (19/12/2024).--Foto: Anam AK/diswayjogja.id

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengingatkan untuk masyarakat di wilayah Pulau Jawa dan Bali untuk lebih mewaspadai cuaca ekstrem saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

"Ya terutama di wilayah Jawa kemudian juga Bali, dan juga ada beberapa wilayah di Sumatera ini perlu waspada. Namun kami akan terus memberikan informasi secara dini, prakiraan dan peringatan dininya, yang penting dimonitor terus," jelasnya usai menghadiri Dies Natalis Ke-75 dan Lustrum Ke-15 UGM, Yogyakarta, Kamis (19/12/2024). 

Dwikorita menjelaskan para wisatawan ataupun masyarakat yang akan menggunakan jalur laut juga harus waspada. Selain masyarakat di Pulau Jawa, Bali dan beberapa wilayah Sumatera juga diminta kewaspadaannnya. 

"Terutama di Samudra Hindia. Yang harus diwaspadai di laut Samudra Hindia, di sebelah barat Sumatera kemudian di selatan Selat Sunda, di selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur, ini perlu diwaspadai," jelas Dwikorita. 

BACA JUGA : Potensi Cuaca Ekstrem di Musim Libur, Pemda DIY Siapkan Langkah Pengamanan dan Fasilitas untuk Wisatawan

BACA JUGA : Libur Akhir Tahun, BPBD Bantul Himbau Wisatawan Perhatikan Cuaca Saat Berwisata untuk Hindari Risiko Bencana

BMKG hanya memberikan informasi dan kewenangan boleh tidaknya menggunakan jalur laut ketika cuaca esktrem bukan merupakan kewenangannya, namun pengelola pelabuhan. 

"Ada otoritasnya (pengelola pelabuhan). Kami saat ini juga bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan, BPBD, pemerintah daerah di bawah koordinasi Menko PMK, dengan penyebrangan, dengan TNI/Polri. Kita semua selalu koordinasi sejak bulan November," terangnya. 

Menurut Dwikorita, cuaca ekstrem tersebut diperkirakan akan masih berlanjut hingga awal tahun 2025. Pihaknya meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada. 

"Kami mohon masyarakat waspada, terus memonitor perkembangan situasi cuaca dari BMKG. Kami sebarkan informasi cuaca melalui aplikasi mobile phone, info BMKG dan berbagai kanal, ada yang di youtube, website, sosial media, silakan terus dimonitor karena perkembangannya sangat dinamis dan cepat. Kami akan terus memberikan informasi secara dini prakiraan dan peringatan dininya, yang penting dimonitor terus," jelasnya. 

BACA JUGA : Cuaca Ekstrem Buat Banjir Sampah di Pantai Selatan Bantul, Pemkab Belum Tambah Petugas Kebersihan

BACA JUGA : Yogyakarta Siaga Darurat Cuaca Ekstrem, Puncak Musim Hujan Diprediksi Mulai Bulan Desember

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi BMKG DIY, Warjono mengatakan wilayah DIY dan sekitarnya masih akan diguyur hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa waktu ke depan. Fenomena El Nino-Southern Oscillation (ENSO) atau La Nina menjadi salah satu faktor utama penyebab tingginya curah hujan di wilayah ini.

"Kondisi ENSO yang saat ini aktif membuat wilayah Indonesia, termasuk Yogyakarta, menjadi lebih basah. Selain itu, indeks Indian Ocean Dipole (IOD) juga turut berkontribusi, ditambah dengan pembentukan awan-awan tebal yang semakin meningkatkan potensi hujan," katanya, di DPRD DIY, Rabu (18/12/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: