Merapi Keluarkan Guguran Awan Panas, BPPPTKG Himbau Warga Jauhi Daerah Bahaya

Gunung merapi mengeluarkan guguran awan panas.--BPPTKG Yogyakarta
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran pada Kamis (5/12/2024) pukul 16.42 WIB dengan estimasi jarak luncur 1.400 meter ke arah barat daya atau Kali Krasak.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengimbau untuk menjauhi daerah bahaya serta mematuhi rekomendasi, menyusul terjadinya kondisi hujan terus menerus yang mengguyur kawasan puncak Gunung Merapi pada Kamis (5/12/2024).
Menurut BPPTKG, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sementara pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
BACA JUGA:Masuk Level Siaga III, Gunung Merapi Terus Keluarkan Guguran Lava ke Arah Barat Daya
BACA JUGA:Gunung Merapi Terus Meraung, BPPTKG Yogyakarta Terus Pantau Status Erupsinya
"Waspadai bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi serta awan panas guguran di daerah potensi bahaya," jelas Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso.
Sebelumnya, BPPTKG Yogyakarta juga melaporkan hujan di puncak merapi terdeteksi mulai pukul 12.19 WIB dan masih berlangsung hingga sore hari dengan jumlah curah 39.37 mm dan intensitas 46.32 mm/jam.
Hujan di puncak Gunung Merapi mulai reda sejak pukul 14.37 WIB, meskipun di kota Yogyakarta dan sebagian wilayah Kabupaten Bantul masih diguyur hujan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta Noviar Rachmad menjelaskan awal Desember ini potensi bencana lahar hujan akibat curah hujan tinggi semakin meningkat.
“Dari data yang kami peroleh, volume material Gunung Merapi saat ini sudah mencapai 30 juta meter kubik,” jelas Rachmad.
BACA JUGA : Komitmen Jaga Kondisi Alam, Pemda DIY Rehabilitasi Lahan di Kawasan Penyangga Gunung Merapi
BACA JUGA : Banjir Brebes, 50 Orang Mengungsi di Gedung DPRD setelah Dievakuasi Pakai Parahu Karet
Puluhan juta material sisa erupsi tersebut jika disapu curah hujan tinggi akan memicu terjadinya banjir lahar dingin yang alirannya bisa terbawa sungai-sungai yang berhulu Merapi, yang memberlah kawasan kota Yogyakarta, seperti Kali Boyong dan Kali Code.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: