Jelang Natal dan Tahun Baru, Stok Bahan Pokok di Kulon Progo Dipastikan Aman dengan Harga yang Stabil
Stok bahan pokok di Kulon Progo dipastikan aman menjelang Nataru-Foto by Berita Jogja-
BACA JUGA : Lampaui Batasan, Pekan Budaya Difabel 2024 di Yogyakarta Sajikan Agenda Seni yang Memukau
BACA JUGA : Infeksi Leptospirosis Kian Merebak di Musim Hujan, Dinkes Yogyakarta Imbau Masyarakat untuk Terapkan PHBS
Hal ini menurut Yuna salah satunya dipengaruhi karena musim panen sudah berlalu. Namun, Yuna menyebut, hal ini menjadi perhatian, agar tidak terjadi kelangkaan.
Kenaikan Bawang Merah jadi Sorotan
“Bawang merah menjadi perhatian karena kenaikannya cukup lumayan. Tapi ada pasokan bawang merah yang didatangkan dari Bima. Ini diharapkan bisa ada kerjasama antar daerah dengan Kabupaten Kulon Progo dengan Bima itu akan lebih intensif lagi inisiasinya. Karena Bima memang merupakan daerah produksi bawang merah,” jelas Yuna.
Yuna mengatakan, saat ini daya beli masyarakat memang sedikit menurun. Kondisi Kulon Progo kurang lebih sama dengan Gunungkidul, yang kemarin juga sempat ia kunjungi.
Meskipun memang, penurunan ini tidak drastis, dan masih dalam tahap normal.
“Kita upayakan bagaimana bisa meningkatkan daya beli masyarakat kepada pedagang-pedagang ini, dengan harga-harga yang memang sebenarnya ada kenaikan, namun tidak tinggi. Insya Allah untuk daya beli akhir tahun naik lagi karena ada Natal dan tahun baru, ada liburan panjang juga. Mudah-mudahan daya beli lebih meningkat,” harap Yuna.
BACA JUGA : Gudang Karpet Terbakar Pakuwon Jogja Mall, Dua Mobil Damkar Diterjunkan
BACA JUGA : Raih 7 Penghargaan di Bank Indonesia Award 2024, DIY Jadi Penggerak Ekonomi Nasional
Tersedia 30 Ton Gabah
Kunjungan kedua dilanjutkan pada Gapoktan Beras Ngesti Raharjo, Ngestiharjo, Wates. Sebanyak 30 ton gabah tersedia di Gapoktan tersebut.
Jumlah ini masih akan bertambah pada dua hari ke depan, dimana Gapoktan ini akan memanen 7 hektar sawah yang ditanami padi.
Bisa dipastikan, stok beras akan sangat melimpah. Tidak hanya sampai tahun baru, tetapi bahkan sampai Bulan Februari 2025 mendatang.
Gapoktan ini juga sudah menerapkan teknologi canggih yang mampu mengeringkan gabah tanpa tergantung pada musim dan cuaca.
Pengeringan gabah dilakukan dengan mesin otomatis di dalam ruangan, dengan kurun waktu kurang dari 24 jam sebanyak 8 ton. Kadar air pun lebih sedikit, yaitu hanya 12% saja, dari standar Bulog yang 14 %.
Gapoktan tersebut juga sudah memiliki Rice Milling Unit (RMU) atau penggiling padi, adalah mesin pertanian yang berfungsi untuk mengupas kulit gabah menjadi beras. Hal ini sangat efektif dan efisien untuk menyediakan pasokan beras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogjaprov.go.id