Lampaui Batasan, Pekan Budaya Difabel 2024 di Yogyakarta Sajikan Agenda Seni yang Memukau

Lampaui Batasan, Pekan Budaya Difabel 2024 di Yogyakarta Sajikan Agenda Seni yang Memukau

Pekan Budaya Difabel 2024 di Jogja sukses tampilan berbagai agenda seni menarik-Foto by Liputan6.com-

JOGJA, diswayjogja.id - Dinas Kebudayaan DIY menggelar Pekan Budaya Difabel (PBD) 2024 di Lapangan Minggiran, Mantrijeron, Jogja. 

Agenda yang berlangsung pada 3-7 Desember 2024 itu akan diisi dengan beragam agenda seni dan budaya untuk merayakan keberagaman. 

PBD 2024 dibuka dengan penampilan memukau dari siswa-siswi SLBN 1 Bantul. 

Tarian yang mereka bawakan mengangkat tema lingkungan, dengan para penari membawa pernak-pernik seperti tempat sampah sebagai simbol ajakan untuk lebih peduli terhadap alam. 

Tarian ini berhasil menyita perhatian penonton dan menjadi pembuka yang inspiratif.

BACA JUGA : Pembangunan ITF Bawuran Tidak Kunjung Selesai, Pemkab Bantul Minta Aneka Dharma Tarik Dana Pembangunan

BACA JUGA : Komitmen Majukan Perfilman Indonesia, Netflix Luncurkan Program REEL LIFE Film Camp dengan Menggandeng JAFF

Penampilan Musik dan Tabuhan Gendang

Setelah penampilan tarian, suasana semakin hangat dengan hadirnya sejumlah penampilan musik dan tabuhan gendang dari Paniradya Kaistimewan DIY serta Aris Eko Nugroho yang menandai dimulainya gelaran PBD 2024. 

Musik yang mengalun merdu dan irama gendang yang menggelegar berhasil membangkitkan semangat para pengunjung.

Selama acara berlangsung, pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas menarik. Sejumlah stand pameran menampilkan karya-karya kreatif para penyandang disabilitas, mulai dari lukisan, produk fesyen, hingga produk UMKM. 

Selain itu, terdapat pula stand pijat, kuliner, permainan, dan berbagai kegiatan lainnya yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan PBD yang digelar setiap tahunnya ini semakin menegaskan komitmen kota ini dalam mewujudkan masyarakat inklusif. 

PBD bukan hanya sekadar acara tahunan, melainkan bagian penting dari upaya membangun Jogja sebagai kota yang menghargai keberagaman dan toleransi.

BACA JUGA : Uji Coba Makan Siang Bergizi, UNISA Yogyakarta Siapkan 1500 Porsi Setiap Hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com