Komunitas Mobil Patah Hati: Menyembuhkan Jiwa-jiwa yang Patah, Kecewa dan Tidak Tahu Arah

Komunitas Mobil Patah Hati: Menyembuhkan Jiwa-jiwa yang Patah, Kecewa dan Tidak Tahu Arah

Layanan komunitas mobil patah hati-jogjapolitan.harianjogja.com-

“Meski penderita ODGJ [di Gunungkidul] rata-rata kemampuan ekonominya kurang, kami enggak bisa bilang [penyebab] ODGJ karena miskin atau apa, enggak berani, [tapi] rata-rata penderita ODGJ berada di ekonomi bawah.”

Sejak awal berdiri, Mobil Patah Hati sudah mendampingi lebih dari 200 ODGJ, puluhan orang terlantar dan tidak diketahui identitasnya, serta empat korban perundungan.

Untuk orang terlantar, mereka di bawa ke rumah singgah untuk kemudian dicarikan sanak keluarganya. Beberapa sudah kembali bertemu dengan keluarga.

Upaya penjemputan sampai pendampingan Mobil Patah Hati berusaha untuk semakin menyadarkan pentingnya kesehatan jiwa. Di samping mengobati yang sudah terlanjur sakit, mereka juga mengedukasi masyarakat.

“[Harapan kami] jangan sampai ambulance patah hati sering-sering digunakan. Kalau sering digunakan berarti banyak masalah,” katanya.

Keluarga dan Masyarakat

Ekosistem yang menjaga kesehatan jiwa terdiri dari banyak unsur. Ada individu, keluarga, serta lingkungan masyarakat.

Pendampingan pada ODGJ, orang terlantar, sampai korban perundungan tidak bisa lepas meski sudah sembuh, namun perlu keberlanjutan.

Dalam kondisi yang baik, ODGJ bisa sembuh dan kembali ke masyarakat. Tidak jarang mereka kembali bekerja atau melanjutkan kehidupan seperti sedia kala.

Meski tantangan tidak berhenti, orang yang pernah mengalami gangguan jiwa, rentan untuk kembali kumat.

Lingkungan keluarga dan masyarakat punya andil besar untuk turut menjaga. Budaya sapa perlu semakin dikuatkan.

Kepedulian satu sama lain juga perlu dilestarikan. Jangan ragu untuk menanyakan kabar dan memberikan bantuan.

BACA JUGA : Perubahan Jam Operasional Trans Jogja di Hari Pilkada 2024, Cek Lengkapnya Disini

BACA JUGA : Tingkatkan Ekosistem Sastra, Pemkot Jogja dan Dinas Kebudayaan Gelar FSY 2024

Saat bercanda dengan teman atau orang lain juga perlu hati-hati. “Bercandaan yang terkesan biasa, bisa menyakiti hati orang yang pernah ODGJ. Sehingga dukungan dan perhatian lingkungan punya kontribusi yang besar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com