Lalu Lintas Kawasan Mangunan Tengah Dievaluasi, Penutupan Sebagian Jalur Jadi Sorotan
Dishub DIY tengah mengevaluasi sistem manajemen lalu lintas kawasan Mangunan-nagantour.com-
diswayjogja.com - Dinas Perhubungan (Dishub) DIY tengah mengevaluasi sistem manajemen lalu lintas yang telah diterapkan khususnya pada rute Imogiri-Mangunan-Terong-Patuk. Evaluasi ini berfokus terutama pada penerapan sistem satu arah di wilayah Watu Goyang.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub DIY Rizki Budi Utomo mengungkapkan bahwa evaluasi ini dilakukan sebagai respons atas permintaan dari berbagai pihak. Termasuk Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Bantul dan Koperasi Notowono yang selaku pengelola wisata Mangunan.
“Setelah kami tinjau di lapangan, memang ada beberapa masukan terkait dengan sistem satu arah ini,” ujar Rizki, Sabtu (9/11/2024).
Poin penting yang menjadi sorotan salah satunya adalah penutupan sebagian jalur di sekitar Seribu Batu.
BACA JUGA : Partisipasi Pemilih Pada Pilkada Kota Jogja 2024 Ditargetkan Mencapai 80 Persen
BACA JUGA : Hujan Deras Mengguyur Sleman, Rumah Warga Rusak dan Pohon Banyak yang Tumbang
Meski begitu, Rizki menegaskan bahwa penutupan sebagian jalur tersebut bersifat parsial dan hanya diterapkan pada segmen tertentu saja.
Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang kerap kali terjadi akibat karakteristik jalan yang menurun tajam.
“Dengan sistem satu arah, kami berharap kendaraan dari arah bawah tidak bisa naik ke atas sehingga risiko kecelakaan bisa diminimalkan,” ucap Rizki.
Namun, penerarapan sistem satu arah ini juga menimbulkan sejumlah tantangan. Beberapa pihak menilai bahwa sistem satu arah ini justru menyulitkan akses bagi wisatawan dan juga berpotensi menghambat pertumbuhan sektor pariwisata di kawasan Mangunan.
Menanggapi hal tersebut, Rizki menjelaskan bahwa keputusan untuk menerapkan sistem satu arah telah melalui kajian yang mendalam.
“Kami menyadari bahwa pariwisata Mangunan memiliki potensi yang besar. Namun, keselamatan pengunjung tetap menjadi prioritas utama,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rizki berharap hasil evaluasi sistem ini dapat menghasilkan solusi yang optimal, yakni mampu meningkatkan keselamatan lalu lintas tanpa menghambat pertumbuhan sektor pariwisata.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mencari solusi terbaik,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com