Lalu Lintas Kawasan Mangunan Tengah Dievaluasi, Penutupan Sebagian Jalur Jadi Sorotan

Lalu Lintas Kawasan Mangunan Tengah Dievaluasi, Penutupan Sebagian Jalur Jadi Sorotan

Dishub DIY tengah mengevaluasi sistem manajemen lalu lintas kawasan Mangunan-nagantour.com-

BACA JUGA : Progres Revitalisasi Taman Affandi Sudah Mencapai 75 Persen, Berbagai Jenis Tanaman Mulai Ditanam

BACA JUGA : Uji Coba Dilakukan, DLH Kota Jogja Masih Rumuskan Mekanisme Pemungutan Retribusi Sampah di Depo

Sementara itu, adanya kendalam dalam hal lalu lintas di kawasan Mangunan dikhawatirkan akan berdampak pada target pendapatan sektor pariwisata.

Rizki mengakui bahwa potensi pendapatan pariwisata di Mangunan sangatlah besar. Namun, adanya kendala lalu lintas ini menjadi salah satu faktor yang menghambat pencapaian target tersebut.

“Kami perlu mencari solusi untuk memajukan pariwisata di sana sambil tetap memperhatikan keselamatan lalu lintas,” ucap Rizki.

Promosi Drop

Akademisi Universitas Sanata Dharma Jogja Ike Janita Dewi menyebutkan promosi kawasan Mangunan pada saat ini cenderung menurun sehingga perlu ditingkatkan lagi.

Promosi tersebut juga harus fokus pada dua faktor utama yang perlu diperhatikan. Faktor tersebut yakni pola perjalanan wisatawan dan daya tarik baru untuk kawasan Mangunan.

“Kawasan Mangunan dan Terong hingga Patung membutuhkan penataan pola perjalanan yang baik agar wisatawan tidak pindah ke kota lain. Kami juga meminta masukan terkait kondisi rute di Mangunan hingga Imogiri, apakah jalannya mendukung perjalanan wisatawan atau tidak,” ucapnya.

BACA JUGA : Penutupan Kedai Miras di Sleman Berstatus Permanen, Pemerintah Daerah Bentuk Tim Khusus

BACA JUGA : De Flava Resmi Dibuka, Resto & Bar dengan Nuansa Vintage Mexico Hadir di Pantai Slili Gunungkidul

Ike menyatakan banyak penyedia jasa yang membuat paket-paket wisata ke Jogja hanya sehari.

Perubahan rute yang terjadi di kawasan wisata bisa mempengaruhi keputusan agen perjalanan untuk tetap menawarkan paket tersebut atau tidak.

Termasuk kawasan Mangunan yang bisa saja dicoret dari paket perjalanan jika rute menuju ke sana dianggap sulit atau merepotkan sehingga diperlukan kolaborasi dengan Visiting Jogja.

“Kami menawarkan Responsible Tourism Marketing. Kami ingin memosisikan Jogja sebagai destinasi yang peduli dan menjamin keselamatan wisatawan. Segala upaya rekayasa rute dan pengaturan satu arah dilakukan demi keselamatan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com