Donald Trump Kembali Pimpin AS, Begini Nasib Ekspor DIY ke Amerika Serikat
Pemda DIY meminta untuk antisipasi munculnya kebijakan nasionalis dan proteksionis di sektor perdagangan internasional--iStockphoto
BACA JUGA : KPK Monitor Hasil Penelitian Terkait Program Desa Anti Korupsi di Kalurahan Gari Gunungkidul
Hal ini tentu akan mempengaruhi daya saing produk DIY di pasar internasional, terutama jika pasar-pasar utama ini juga mengalami penurunan permintaan.
Selain itu, Syam juga mengidentifikasi kemungkinan dampak lain dari kebijakan Trump terkait dengan pembatasan impor dari China.
Ia menjelaskan bahwa meskipun China mendapatkan pembatasan langsung dalam ekspor ke AS, ada kemungkinan besar produk-produk China tetap akan masuk ke AS melalui Indonesia, baik dalam bentuk barang setengah jadi ataupun produk yang belum diproduksi di Indonesia.
“Jika ada investasi perusahaan China di Indonesia, produk mereka bisa diekspor ke AS melalui Indonesia,” jelas Syam.
Hal ini tentunya akan memberikan keuntungan tersendiri bagi Indonesia, termasuk DIY, sebab nilai ekspor Indonesia, khususnya DIY akan meningkat.
Namun, hal ini juga memerlukan pengawasan ketat dari pemerintah pusat, agar tidak ada praktik yang melanggar aturan tentang perdagangan internasional.
BACA JUGA : Upaya Berantas PMK, DPKH Gunungkidul Sebarkan 20 Ribu Lebih Dosis Vaksin ke Seluruh Wilayah Kabupaten
BACA JUGA : Masuk Pemukiman, Warga Gusar; Monyet Ekor Panjang Serang Lahan Pertanian di Wilayah Imogiri hingga Mangunan
Meski demikian, pada periode 2017 – 2021 saat Trump pernah menjabat sebagai Presiden AS justru nilai ekspor DIY ke negara tersebut mengalami kenaikan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2017, nilai ekspor DIY ke AS telah tercatat sebesar US$ 146,1 juta, setara dengan 37,39 persen dari total ekspor DIY.
Setiap tahunnya, angka ini terus meningkat, dengan nilai ekspor pada 2021 mencapai US$ 231,6 juta atau 41,51 persen dari total ekspor DIY.
“Pada periode 2017 hingga 2021, Amerika Serikat menjadi pasar ekspor terbesar bagi DIY, meskipun belum ada perjanjian bilateral resmi antara AS dan Indonesia. Namun, pemerintah AS memberikan kemudahan seperti pengurangan atau bahkan pembebasan tarif bea masuk untuk produk-produk Indonesia,” ujar Syam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com