Sejarah Kampung Pandeyan, dari Pandai Besi hingga Jadi Pusat Ragam Budaya Yogyakarta
Sejarah lengkap Kampung Pandeyan Yogyakarta--Foto by Kampung Wisata Yogyakarta
BACA JUGA : 5 Gudeg Paling Legendaris yang Ada di Jogja, Nomor 3 Sampai Diberi Penghargaan
BACA JUGA : 5 Kedai Bakpia Legendaris Khas Jogja, Punya Banyak Varian Rasa yang Menarik
Atraksi daya tarik wisata yang dikembangkan antara lain atraksi seni pertunjukan wayang kulit, karawitan, kethoprak, jathilan, mocopat, ledek gogik dan workshop pembuatan gamelan jawa.
Dalam sisi lain kampung wisata pendeyan juga mengembangkan seni bregodo keprajuritan bahkan saat ini memiliki tiga bregodo keprajuritan putra Lombok ijo dan Lombok abang dan satu bregodo keprajuritan putri.
Referensi Wisata Malam Hari
Kampung wisata pendeyan kini hadir sebagai referensi wisata malam hari.
Hal itu dikarenanakan kampung wisata pandean sudah mampu menyelenggarakan gelar seni pertunjukan wayang kulit dan kethoprak maupun mocopat secara regular dan rutin seminggu sekali.
Dengan demikian, untuk Kamu para wisatawan yang tengah bermalam di kota Yogyakarta bisa menikmati atraksi seni tradisional wayang kulit, kethoprak maupun mocopat.
Untuk wayang kulit sendiri, jadwalnya adalah setiap malam jumat mulai jam 20.00 sedangkan untuk kethoprak setiap malam selasa.
Upacara Adat Kampung Pandeyan
Dalam rangka meningkatkan atraksi daya tarik kampung wisata pandeyan setiap tahun secara rutin juga digelar upacara adat dan tradisi yang diberi nama “Bakdo Kupat”.
Upacara adat tersebut diselenggarakan rutin pada satu minggu setelah idul fitri.
BACA JUGA : Deretan Universitas Tertua di Jogja yang Bersejarah, Ada UGM Hingga UPNVY
BACA JUGA : Sulap Lingkungan Kumuh Jadi Rumah Layak Huni, Program Pemkot Jogja ini Akan Selesai Akhir Tahun
Secara filosofis, upacara adat dan tradisi bakdo kupat merupakan sebuah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa setelah selesainya masa puasa selama satu bulan penuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.babad.id