Keren, Ratusan Pelayang Unjuk Ekspresi Seni dan Kemahiran di Jogja International Kite Festival
Ratusan layang-layang dalam ajang JIKF-DOK-
DISWAYJOGJA - Jogja International Kite Festival (JIKF) atau festival layang-layang kembali digelar selama 2 hari pada 27-28 Juli 2024 di Pantai Parangkusumo, Bantul. Ratusan peserta dari 55 klub layang-layang nasional dan 13 klub internasional ini sukses unjuk ekspresi seni dan kemahiran di hari gelaran pertama, Sabtu, 27 Juli 2024.
Gelaran JIKF tersebut dipadati masyarakat dari dalam kota maupun dari luar DIY. Ada juga dari mancanegara. Selain menjadi wadah ekspresi seni dan kemahiran bagi pelayang, JIKF juga mempererat hubungan antar bangsa dan mempromosikan keindahan serta budaya Yogyakarta kepada dunia.
BACA JUGA:Unik dan Kekinian, Simak Daya Tarik Wisata Terbaru 2024 De Mangol Jogja
Dalam festival yang didukung dana keistimewaan melalui Dinas Pariwisata DIY ini, masyarakat antusias menyaksikan kreativitas dan keunikan beragam layang-layang yang dipamerkan peserta festival, melalui ekshibisi dan lomba layang-layang, pertunjukkan sport kite, rokkaku challenge, dan berbagai kegiatan lainnya.
Ketua Umum Talikama RM Herdjuno Sukotjoadi mengatakan, ratusan peserta dari 55 klub layang-layang nasional yang berpartisipasi dalam JIKF 2024. Mereka akan memamerkan layang-layang buatan masing-masing ini dalam rangka memperebutkan Piala Raja Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Untuk dapat meraih piala bergilir Sri Sultan HB X tersebut, para peserta harus mengikuti empat kategori yang dilombakan dan meraih nilai tertinggi di setiap kategorinya.
“Kategori yang dilombakan yaitu layang-layang tradisional, layang-layang dua dimensi, layang-layang tiga dimensi, dan layangan train naga. Piala raja itu didapat manakala peserta mempunyai nilai tertinggi dari 4 kategori itu. Apabila ada peserta mengikuti semua kategori, kemudian mendapat nilai tertinggi di 4 kategori itu, maka dia juara sebagai piala bergilir,” kata Herdjuno saat ditemui pada Sabtu, 27 Juli 2024.
Semua kategori layang-layang yang dilombakan pun dinilai juri melalui jenis penilaian atas dan bawah.
Herdjuno menyebut, setiap tahunnya festival ini mendapatkan partisipasi lebih dari 50 klub layang-layang nasional dan 11 negara sejak 2017. Para peserta dari klub-klub internasional yang ikut dalam JIKF pun berpartisipasi khususnya sebagai peserta ekshibisi.
“Dari internasional, ada Amerika, Jerman, Swedia, Polandia, India, Malaysia, Thailand, Korea, China, Taiwan, Hongkong, Macau, Singapura, dan Vietnam. Dari 14 negara itu satu tidak hadir karena sakit. Jadi 13 negara plus Indonesia jadi 14. Mitra internasional ini khusus ekshibisi,” papar Herdjuno.
Berbagai macam layang-layang berbentuk unik pun dapat ditemui dalam festival ini. Mulai dari layang-layang dengan bentuk tokoh wayang, karakter/tokoh terkenal seperti Superman, hingga binatang.
Herdjuno mengungkapkan, baik jumlah maupun kualitas para peserta yang mengikuti ajang JIKF ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Pelayang yang berkompetisi dinilai mampu menampilkan inovasi yang lebih baik. Peserta lokal dan internasional yang ingin mengikuti ajang ini selalu meningkat tapi harus dibatasi, lantaran keterbatasan sarana dan prasarana.
“Karena ada beberapa tipe-tipe layang-layang atau festival layang-layang yang belum bisa kita laksanakan dengan baik di Indonesia ini. Khususnya misalnya dalam sport kite. Sport kite kita belum pernah menyelenggarakan pertandingan di Indonesia. Harapannya tahun depan Talikama khususnya dengan dukungan dari Pemda DIY dan kementerian, selain empat kategori tadi, kita bisa menyelenggarakan lomba sport kite. Harapan kami itu,” jelas Herdjuno. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: