Manajemen Refrigeran Merek AC Terbaik untuk Melawan Perubahan Iklim dan Pemanasan Global

Manajemen Refrigeran Merek AC Terbaik untuk Melawan Perubahan Iklim dan Pemanasan Global

Manajemen refrigeran merek AC terbaik. --earth.org

Tahukah kalian bahwa saat ini diperkirakan ada 1,4 miliar lemari es dan freezer. 

Ada pula 1,6 miliar unit AC dan truk berpendingin, gudang, kontainer, peralatan medis, dan banyak perangkat industri yang memerlukan zat pendingin (refrigeran). 

Jumlah perangkat pendinginan tersebut akan terus bertambah dan diperkirakan mencapai 14 miliar di seluruh dunia pada tahun 2050. 

Dengan jumlah yang sedemikian besar, setiap unit AC atau kulkas yang mengandung zat pendingin kimia yang menyerap dan melepaskan panas untuk melakukan siklus pendinginan. 

Zat pendingin berbahaya khususnya jenis   Klorofluorokarbon (CFC) dan Hidroklorofluorokarbon (HCFC) dulunya merupakan penyebab menipisnya lapisan ozon di bumi. 

BACA JUGA : Simak Cara Mematikan Timer Merek AC Terbaik Gree, Cepat dan Mudah

Beruntungnya, zat pendingin CFC dan HCFC sudah dilarang untuk digunakan berkat Protokol Montreal 1987. 

Saat ini, zat pendingin yang masih digunakan adalah HFC seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. 

HFC memang tidak merusak ozon, tetapi membentuk lapisan di dataran tinggi yang mampu menahan panas. 

HFC memiliki kapasitas 9.000 kali lebih besar untuk menghangatkan atmosfer daripada karbon dioksida. 

Karena itulah, HFC sangat berperan dalam perubahan iklim dan pemanasan global. 

Manajemen Refrigeran 

Manajemen refrigeran seperti halnya solusi mitigasi perubahan iklim dan pemanasan global lainnya tentu tidak mudah diterapkan. 

Ada beberapa hal yang menjadi kelemahan mengapa manajemen refrigeran ini sulit dilakukan misalnya regulasi yang masih lemah, tidak adanya intensif ekonomi untuk pemulihan refrigeran, hambatan pendanaan, pelatihan teknis, dan keterbatasan dalam penerapan solusi. 

BACA JUGA : 5 Kiat Mengatasi Merek AC Terbaik Mengeluarkan Udara Hangat, Simak Ulasan Lengkapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: earth.org