36 Kasus Kematian Ibu selama 7 Bulan, Dinkes Brebes Gelar FGD

36 Kasus Kematian Ibu selama 7 Bulan, Dinkes Brebes Gelar FGD

PAPARAN - Kadinkes Brebes menyampaikan paparan di hadapan Pj Bupati, Kepala OPD dan Direktur RSUD terkait tingginya kasus AKI.-SYAMSUL FALAQ/ RATEG -

BREBES, DISWAYJOGJA - Hingga awal Juli 2024, Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Brebes tercatat sudah 36 kasus. Kondisi tersebut, menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan kota bawang untuk mencari solusi. Komitmen tersebut, dibuktikan dengan menggelar Focus Group Discussion sebagai urun rembug bersama. Bahkan, kegiatan itu dipimpin langsung Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar di Aula Kantor Dinkes, Kamis, 4 Juli 2024.

Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar menyampaikan, AKI menjadi salah satu indikator penting mencerminkan derajat kesehatan masyarakat di suatu daerah. Sehingga, butuh solusi nyata dengan kerjasama dan kolaborasi semua pihak menemukan strategi yang efektif untuk menurunkannya.

"Bukan hanya menjadi tugas nakes, tapi semua stakeholder terkait termasuk Pemkab Brebes. Sehingga, butuh sinergitas dan kerjasama serta kekompakan semua pihak," ungkapnya saat memberikan sambutan.

BACA JUGA:Perwakilan PLKB Genjot Partisipasi Masyarakat ber-KB, Penyuluh Lapangan Digembleng MKJP

Melalui forum peduli kesehatan ibu, lanjut Iwanuddin, harapannya bisa menjadi platform efektif untuk menyatukan berbagai pemangku kepenting. Khususnya, dalam upaya menurunkan AKI di Kabupaten Brebes. Terlebih, FGD ini menjadi tindak lanjut kegiatan coffee morning bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah beberapa waktu yang membahas permasalahan tingginya angka kematian ibu di Kabupaten Brebes.

"Setelah diskusi ini, kita harus berkomitmen membentuk forum peduli kesehatan ibu yang akan berperan sebagai wadah kolaborasi antar-berbagai pihak untuk mengatasi masalah AKI," terangnya.

Iwanuddin menuturkan, masih adanya keterbatasan akses pelayanan kesehatan, rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kehamilan, serta kurangnya tenaga kesehatan yang terlatih di daerah-daerah terpencil. Menurutnya, menjadi kendala yang butuh solusi dan ide konkret bersama dalam mencari inovasi adaptif. Sehingga, peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil di Kabupaten Brebes makin mudah dan cepat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Ineke Tri Sulistyowaty SKM MKes melaporkan, pada dua tahun terakhir yakni tahun 2022 terlapor 50 kasus, tahun 2023 ada 54 kasus. Sedangkan di 2024 sudah dilaporkan sampai bula Juli ada 36 kasus. Dari angka tersebut, Brebes menjadi penyumbang AKI tertinggi jateng selama hampir sepuluh tahun. Penyebab langsung dari kematian ibu yang terbanyak adalah  hipertensi atau tekanan darah tinggi sekitar 38 persen, penyakit jantung dan gagal ginjal 38 persen dan karena pendarahan ada sekitar 29 persen.

BACA JUGA:Lagi, Puluhan Bidan Puskesmas Brebes Digembleng KB MKJP Perluasan Sejuta Akseptor

"Kepada semua Puskesmas, kami mengimbau pentingnya penguatan pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Puskesmas yang sudah mampu PONED, harus sering dievaluasi dalam penanganan kegawat daruratan. Dan untuk Rumah Sakit sebagai Faskes rujukan PONED diharapkan mampu memberikan pelayanan secara konferhensif," tandasnya. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: