Jangan Salah Pilih, Simak 7 Tips Memilih Merek AC Terbaik Daerah Perkotaan

Meski sama membuat sejuk, beda jenis AC punya kenyamanan berbeda. 

AC non-inverter yang mengandalkan nyala kompresor untuk mencapai suhu yang diinginkan dan otomatis mati untuk kemudian menyala lagi saat suhu naik, membuat ruang punya fluktuasi suhu tinggi. 

Alhasil, kadang kita merasa terlalu dingin atau ruang menjadi kurang sejuk tiap beberapa saat. Beda dengan AC inverter, flukstuasi suhu lebih terjaga. 

Hal ini karena kompresor AC inverter tak pernah benar-benar mati. Hanya mengurangi kecepatan untuk kemudian meningkat lagi ketika suhu naik. 

Hal ini membuat penggunanya merasa suhu kamar cenderung konstan sehingga tidur lebih nyenyak.

3. Suara yang Dihasilkan

Meski membuat udara sejuk, suara yang dihasilkan AC bisa jadi bising dan malah mengganggu istirahat. 

BACA JUGA : Review AC Terbaik Mitsubishi Electric Premium Inverter LN Series, Dinginnya Awet Hematnya Terbukti

Pada AC standar, hal ini mudah dikenali saat kompresor menyala kembali setiap kali menyalurkan suhu dingin. 

Sementara AC inverter, dengan kompresor yang hanya mengurangi kecepatannya, menghasilkan tingkat kebisingan lebih rendah hingga cenderung tak dirasakan penggunanya.

4. Masa Pemakaian

Masa pemakaian yang dimaksud tak ada hubungannya dengan panjang garansi. Namun lebih pada kecenderungan ketahanan pakai AC dilihat dari cara kerjanya. 

Dengan menggunakan kompresor ON/OFF yang nyala dan mati berulang, ketahanan AC non inverter cenderung lebih pendek dengan tekanan pada bagian-bagian kelistrikan dan penyusun gerak kompresornya. 

Sementara pada AC inverter, cara kerja unik kompresor yang mampu menurunkan kecepatan menyesuaikan dengan kebutuhan suhu ruang, membuat kelistrikan dan perangkat penyusun didalamnya jadi lebih cenderung terjaga.

5. Biaya Tagihan

Sumber: youtube.com/@selkaid