Program DBB Kabupaten Tegal, Balamoa Bentuk Embrio Desa Budaya melalui Festival Jinten dan Gamelan Maulid

Program DBB Kabupaten Tegal, Balamoa Bentuk Embrio Desa Budaya melalui Festival Jinten dan Gamelan Maulid

CEK LOKASI – Tim Adhoc DBB Kabupaten Tegal dan perangkat desa di depan Cagar Budaya Makam P. Benowo dan Mbah Jinten.-DOK.-

DISWAYJOGJA - Untuk keempat kalinya, Tim Adhoc Desa Bangga Budaya (DBB) Kabupaten Tegal melakukan anjangsana. Kali ini, Tim DBB berkunjung ke Desa Balamoa, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal. Bertemu dengan kepala desa, anjangsana tersebut dimulai dari diskusi tentang konsep pemajuan kebudayaan di desa tersebut.

MENGAWALI pertamuan, Ketua Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKDKT) Ki Firman Haryo Enthus Susmono menyampaikan maksud dan tujuan kehadiran tim Adhoc DBB ke Desa Balamoa.

Ditemui Kades Balamoa Andi Terus Mahono, perangkat desa dan sejumlah tim pemajuan desa setempat, Ki Haryo menyampaikan bahwa program DBB yang akan dilaksanakan 2025 ini merupakan program yang diadakan Pemerintah Daerah (Pemda).

BACA JUGA:Anjangsana Tim Adhoc DBB ke Balapulang Wetan, Dorong Olahraga Tradisional Sampyong Jadi Ikon Budaya

”Ini satu-satu daerah di Indonesia yang programnya didani dari APBD, meskipun hanya stimulant. Mudah-mudahan program ini kedepannya sudah mampu dilaksanakan oleh masyarakat secara mandiri,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, program yang diusulkan Pemdes Bamaloa sangat menarik. Yakni, Pengukuhan Embrio Desa Budaya melalui Festival Jinten dan Gamelan Maulid. ”Kami membayangkan Balamoa menunjukan eksitensinya sebagai desa budaya. Pasti akan sangat menarik. Sebabm di Balamoa ini banyak kesenian dan budaya yang harus dijaga kelestariannya” ungkapnya.

Karena itu, pihaknya berharap, meski dana stimulan ini baru akan terealisasi pada 2025, tetapi paling tidak pada 2024 sudah dapat dilaknsakan sebagai pemansapan perencanaan program. ”Tiap tahun di desa ini (Balamoa) pasti sudah melaksanakan gebyar maulid, paling tidak tahun ini sudah dimasukan rencana embrio desa budaya. Terlebih acaranya di tempat yang sama,” ujarnya.

Sementara itu, Kades Balamoa Andi Terus Mahono menyampaikan terima kasih atas kehadiran tim adhoc DBB dalam rangka suksesi program Desa Bangga Budaya. Pihaknya berharap, program ini dapat terlaksana dan banyak manfaat yang dterima oleh masyarakat.

BACA JUGA:Situs Makam Datuk Kahfi Pagongan Tegal Jadi Target Ekosistem Desa Bangga Budaya

Perangkat Desa Balamoa yang juga Tim Pemajuan Kebudayaan Desa Khumaedi menambahkan bahwa kegiatan gembyar maulid memangs udah setiap tahun dilaksanakan. Namun, pihaknya ingin budaya desa di Desa Balamoa dikenal oleh masyarakat secara luas.

Dia menjelaskan, Desa Balamoa memiliki cerita yang berkaitan dengan R. Pangeran Benawa yang merupakan putra mahkota Sultan HAdiwijaya dari kerajaan Pajang. Pangeran Benwa itu meninggalkan kerajaan dan mengembara hingga tiba di daerah pesantren Mbah Jinten.

”Pangean Benawa di sini melepaksan identitas seagai puta mahkota dan menjadi murid Mbah Jinten dan mengubah nama menjadi Benawi. Pada saat Pangeran Benawa pertama kali tiba di Balamoa, beliau mengucapkan ‘Balamawa’ yang artinya inilah tempat yang selama iniaku cari. Kemudian menjadi nama sebah desa yaitu Bamaloa,” jelasnya.

Pada program Desa Bangga Budaya ini, lanjut dia, Desa Balamoa mengusung program Pengukuhan Embrio Desa Budaya melalui Festival Jinten dan Gamelan Maulid. Hal itu karena desa Balamoa memiliki obyek pemajuan kebudayaan. Antara lain, wayang kulit, wayang pring, karawitan, seni tari, seni hadroh, tuk kecepit, prasasti aksara jawa kawi dan prasasti arab pegon, serta obyek pemajuan kebudayaan yang lain.

”Sementara pada Festival JInten dan Gamelan Maulid ini, kami mempriorotaskan untuk wayang dan gamelan. Sebab, Desa Balamoa sangat identik dengan kebudayaan wayang dan gamelan,” jelasnya.

Pada saat diskusi, sejumlah tim Adhoc DBB menyampaikan beberapa saran dan masukan soal rencana program tersebut. Semua berharap bahwa program ini tidak hanya selesai pada saat ada dana stimulant dari pemerintah, tetapi tiap tahun dapat dilaksanakan. Kemudian pemerintah desa dan masyarakat sudah melaksanakannya secara mandiri.

BACA JUGA:Program Desa Bangga Budaya Kabupaten Tegal, Pengurus DKDKT dan DKKT Anjangsana ke Bumijawa

Usai diskusi, tim kemudian mengunjungi rencana tempat untuk acara dan dilanjutkan ziarah ke Makam R. Pangeran Benawa dan Mbah Jinten. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: