Pemkab Tegal Berupaya Jadikan OW Guci Menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional

SLAWI, DISWAYJOGJA - Upaya menjadikan Obyek Wisata (OW) Air Panas Guci  menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional dilakukan Pemkab Tegal melalui Dinas Porapar. Hal itu mengacu pada PP Nomor 50 /Tahun 2011 dan Perda Nomor 4/Tahun 2021. Tercantum analisis kriteria makro sebanyak 17 dan analisis mikro 175 kriteria untuk menuju kearah kawasan strategis pariwisata nasional.

BACA JUGA:Pemkab Akan Ubah Wajah OW Guci, Rencana Loket dan Tempat Parkir Dipindah

Kepala Dinas Porapar Kabupaten Tegal Akhmad Uwes Qoroni  mengaku, saat ini untuk analisis pemenuhan kriteria makro sudah terpenuhi sekitar 71,71 persen. Sementara untuk analisis kriteria mikro baru mencapai 2 sektor setara dengan 13 persen. Desain menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional  digarap mulai tahun ini hingga 2026. 

”Sesuai dengen ketentuan waktu pemenuhan persyaratan selama minimal 3 tahun," ujarnya.

Pihaknya tengah membentuik tim percepatan termasuk intens melakukan komunikasi dengan kementrian. Tahun ini, upaya pembenahan di Guci terus dilakukan dengan dukungan dana APBD II. Untuk fasilitas umum,  pembuatan toilet dan pengaspalan lahan parkir di depan kantor UPTD.

BACA JUGA:8 Rekomendasi Wisata Terbaru 2024 Penginapan Murah di Guci Tegal Cocok Buat Liburan Keluarga Saat Lebaran

Pembangunan TIC  (turis informasi center)  di belakang pos retribusi. Hingga pengaspalan terminal Pasar Guci. Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata nasional. Yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek.

Misalnya, pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya. Pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan. Perlu dirumuskan terkait strategi penguatan sektor pariwisata Kabupaten Tegal.  Dalam mendukung KSPN Guci.

"Yang nantinya menjadi bagian dari penyusunan  Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kabupaten Tegal," ungkapnya.

BACA JUGA:Libur Idul Fitri, Obyek Wisata Guci Siapkan Lahan Parkir Seluas 3,3 Hektare

KSPN bukan hanya program pembangunan fisik saja, namun juga nonfisik. Hal paling penting yang menjadi indikator keberhasilan KSPN adalah terjadi peningkatan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Pembangunan nonfisik yang dimaksudkan adalah pemberdayaan masyarakat setempat, sumber daya manusia, sustainability pembangunan di wilayah KSPN. (*) 

Sumber: