Pemkab Akan Ubah Wajah OW Guci, Rencana Loket dan Tempat Parkir Dipindah
MENGULAR - Sejumlah kendaran pengunjung mengular di kawasan Guci, Sabtu (30/12/2023).-YERI NOVELI/RADAR SLAWI -
BUMIJAWA, DISWAYJOGJA - Kemacetan lalu lintas di kawasan menuju Obyek Wisata (OW) Pemandian Air Panas Guci Bumijawa selalu terjadi setiap musim liburan panjang. Seperti pada liburan Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru), kendaraan pengunjung Guci mengular hingga beberapa kilometer.
BACA JUGA:Rindu Alam Guci, Pemandian Air Panas Tegal Termurah
”Kemacetan di Guci memang sudah klasik. Setiap liburan memang begitu,” kata Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud, saat ditemui di Guci, Sabtu (30/12/2023) lalu.
Dirinya tak menampik, perkembangan di kawasan Guci memang sangat pesat. Banyak bermunculan villa, penginapan dan hotel-hotel besar. Seiring dengan itu, jumlah wisatawan pun naik. ”Apalagi pas liburan Nataru kemarin, juga macet,” ujarnya.
Karena itulah, lanjut Amir, Pemkab bakal mengubah wajah Guci. Rencananya, lokasi tiketing atau loket akan dipindah di bawah dekat taman anggrek Desa Tuwel Kecamatan Bojong. Begitu pun lokasi parkir juga dipindah. Rencananya dipusatkan di rest area pandansari Desa Tuwel. Nantinya, wisatawan akan diantar menuju ke tempat wisata Guci dengan menggunakan mobil shelter milik masyarakat setempat.
BACA JUGA:Guci, Surganya Wisatawan yang Dilengkapi Berbagai Wahana Menarik
BACA JUGA:Curug Sertiwi : Destinasi Wisata Air Terjun yang Indah di Kawasan Guci Tegal
”Mungkin ke depan Pemda akan membuat grand design untuk pengembangan guci. Bagaimana nanti akan dibahas soal transportasi, distribusi wisatawann supaya bisa diatur. Tapi ini baru sekedar ngobrol-ngobrol. Baru wacana saja,” kata Sekda Amir.
Disinggung soal tarif pengunjung, Amir menjelaskan bahwa tarif akan include dengan parkir, mobil shelter dan jumlah tempat wisata yang akan dikunjungi. Rencana itu, Amir mengadopsi dari sejumlah tempat wisata di daerah Jawa Barat. Seperti di Lembang dan Ciwiday.
BACA JUGA:4 Jembatan Kaca The Geong di Guci Tutup Sementara, Izin Bagunan Ternyata Belum Lengkap
”Jadi nanti tiketnya per individu. Bukan borongan satu bus. Hal ini untuk mengurangi kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) retribusi," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: