Desa Warisan Unesco? Yuk Simak Keunikan Wisata Terbaru 2024 Desa Adat Wae Rebo di Flores NTT
Keunikan Wisata Terbaru 2024 Desa Adat Wae Rebo di Flores NTT--Google.com
JOGJA DISWAY - Eksplorasi destinasi wisata terbaru 2024 di Indonesia tampaknya tidak pernah berakhir, bukan? Indonesia memang kaya akan tempat-tempat menarik, salah satunya adalah Desa Wae Rebo yang dianggap sebagai salah satu desa adat paling memukau di Nusantara.
Wae Rebo merupakan salah satu desa wisata terbaru 2024 yang terletak di wilayah Indonesia bagian Timur, khususnya di Nusa Tenggara Timur. Terletak pada ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, desa adat ini dikelilingi oleh pegunungan dan perbukitan.
Julukan sebagai "Negeri di Atas Awan" menandakan bahwa destinasi wisata terbaru 2024 ini menawarkan pemandangan alam yang sangat indah dan udara pegunungan yang sejuk serta segar.
Pada tahun 2012, UNESCO mengakui Wae Rebo sebagai masyarakat lokal meyakini bahwa leluhur mereka yang bernama Empo Maro berasal dari Minangkabau. Bersama keluarganya, Empo Maro melakukan perjalanan laut dan akhirnya mendarat di Labuan Bajo.
BACA JUGA : Daya Tarik Telaga Sarangan? Wisata Terbaru 2024 di Magetan ini Siap-Siap Bikin Kamu Terpesona!
Sebelum menetap di Desa Wae Rebo, Empo Maro sering melakukan perpindahan tempat tinggal. Keputusan untuk menetap di desa tersebut diambil setelah dia mendapatkan mimpi untuk menetap di tempat wisata terbaru 2024 yang sekarang dikenal sebagai Wae Rebo.ah satu Warisan Budaya Dunia.
Desa Wae Rebo dapat dianggap sebagai sebuah desa yang sangat menawan. Desa yang masih memegang teguh tradisi ini memiliki banyak hal unik dan menarik yang layak untuk Anda ketahui, seperti:
1. Memiliki Upacara Perayaan Khusus
Seperti masyarakatnya yang tetap memegang teguh tradisi adat, penduduk Desa Wae Rebo juga melaksanakan upacara perayaan khusus. Salah satunya adalah Upacara Adat Penti yang diselenggarakan setiap bulan November.
Upacara ini merupakan wujud ungkapan syukur dari penduduk setempat atas hasil panen yang melimpah.
Selain itu, masyarakat juga berharap akan adanya perlindungan dan keharmonisan selama perayaan berlangsung. Saat mengunjungi Wae Rebo pada saat perayaan berlangsung, Anda akan melihat penduduk setempat mengenakan pakaian adat lengkap dengan segala aksesori yang diperlukan.
Selain itu, Anda juga dapat menyaksikan langsung jalannya upacara adat yang dipenuhi dengan berbagai atraksi menarik.
BACA JUGA : Curug Hidden Gems? Ini Dia 6 Wisata Terbaru 2024 Curug di Nganjuk Yang Masih Asri Dan Instagramable
2. Menjadi Salah Satu Desa Tertinggi di Indonesia
Berada di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut menjadikan Wae Rebo dikenal sebagai salah satu desa tertinggi di Nusantara. Hal ini mengakibatkan desa tersebut sering diliputi kabut setiap hari, yang lambat laun akan turun dan menyelimuti seluruh area desa.
Kondisi ini menjadikan udara di desa tersebut sangat sejuk dan dingin. Selain itu, pemandangan alam yang ditawarkan juga sangat menakjubkan, dengan hamparan pegunungan dan perbukitan yang megah membentang sejauh mata memandang.
3. Bentuk Rumah Mbaru Niang
Rumah adat di Wae Rebo memiliki bentuk kerucut dengan ketinggian sekitar 15 meter. Atap rumah terbuat dari daun lontar yang ditutupi dengan ijuk, dengan bagian bawah atap yang menjulur hampir menyentuh tanah. Bentuk kerucut ini memiliki makna sebagai simbol persatuan dan perlindungan bagi masyarakat desa.
Setiap rumah terdiri dari lima lantai yang berfungsi berbeda-beda. Lantai pertama rumah adat merupakan ruang lutur, digunakan sebagai tempat tinggal dan berkumpulnya anggota keluarga. Lantai kedua, yang disebut lobo atau loteng, digunakan untuk menyimpan barang-barang sehari-hari dan bahan makanan.
Di lantai ketiga, terdapat ruangan yang digunakan sebagai tempat penyimpanan benih tanaman pangan, disebut lentar. Lantai keempat digunakan untuk lempa rae, tempat penyimpanan bahan pangan untuk kebutuhan darurat saat desa mengalami kekeringan. Lantai kelima, disebut ruang hekang kode, digunakan untuk meletakkan sesajen bagi para leluhur.
4. Hanya Ada Tujuh Rumah
Salah satu hal menarik lainnya adalah keberadaan tujuh rumah adat di Desa Wae Rebo yang dikenal sebagai Mbaru Niang.
Rumah adat langka ini memiliki lima lantai dengan bentuk yang unik, menyerupai lumbung kerucut dengan atap terbuat dari daun lontar dan ditutupi dengan ijuk. Yang lebih unik lagi, setiap rumah ditinggali oleh sekitar enam hingga delapan keluarga.
Setiap wisatawan yang datang ke Wae Rebo disambut di salah satu rumah adat yang khusus disediakan untuk tamu. Mereka akan disuguhkan dengan Kopi Flores yang terkenal akan kenikmatannya.
Tidak ada penginapan di sekitar desa, jadi mereka dapat bermalam di rumah Mbaru Niang. Namun, tak perlu khawatir karena bantal dan selimut sudah disediakan.
BACA JUGA : Mulai Dari Nepal Van Java, Rekomendasi Wisata Terbaru 2024 Magelang
5. Didirikan Pada Tanah Datar
Rumah adat Mbaru Niang dibangun di atas tanah datar. Ketujuh rumah tersebut dikelilingi oleh Compang atau altar yang menjadi pusat dari bangunan-bangunan rumah adat. Compang ini berfungsi sebagai tempat masyarakat bersembahyang kepada Tuhan dan roh para leluhur.
6. Konstruksi Bangunan Rumah yang Unik
Rumah adat Wae Rebo terbuat dari kombinasi bambu dan kayu worok, dan dibangun tanpa menggunakan paku. Konstruksinya saling terikat menggunakan tali rotan yang sangat kuat.
Selain itu, Mbaru Niang juga mengadopsi bentuk rumah panggung dengan kolong rumah setinggi satu meter. Hal ini didasarkan pada aturan dari leluhur yang menyatakan bahwa lantai rumah tidak boleh bersentuhan langsung dengan tanah.
Setelah menikmati waktu di Wae Rebo, Anda dapat melanjutkan liburan dengan mengunjungi berbagai destinasi wisata terbaru 2024 menarik lainnya di Nusa Tenggara Timur.
BACA JUGA : Explore Wisata Terbaru 2024 Kulineran Malam Di Nganjuk Yang Lezat dan Maknyusss! Wajib Coba Kalau Kesini
Nah itulah beberapa keunikan yang ada di wisata terbaru 2024, Desa Adat Wae Rebo yang pernah menjadi warisan Unesco. Tertarik mengunjungi desa adat ini? (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: