Cara Berbuka Puasa Sesuai Tuntunan Syariat, Berikut Penjelasan Lengkapnya

Cara Berbuka Puasa Sesuai Tuntunan Syariat, Berikut Penjelasan Lengkapnya

Cara Berbuka Puasa Sesuai Tuntunan Syariat-www.freepik.com-

DISWAY JOGJA - Memperbanyak amalan sunnah merupakan salah satu hal yang sangat dianjurkan dalam Islam pada bulan Ramadhan, karena pahalanya akan dihitung seperti mengerjakan amalan wajib. Salah satu yang mesti diperhatikan agar amalan kita selama Ramadhan tetap sesuai sunnah Rasulullah saw adalah soal tata cara berbuka puasa.

Dilansir NU Online, berikut adalah cara berbuka puasa sesuai anjuran sunnah atau tuntunan syariat yang perlu diperhatikan :

1. Menyegerakan berbuka (ta‘jîl al-fithr) bila telah yakin masuknya waktu berbuka puasa (waktu maghrib).

2. Berbuka terlebih dahulu sebelum shalat maghrib.

3. Sebelum berbuka puasa, terlebih dahulu diawali dengan membaca Basmalah, yakni Bismillâhir rahmânir rahîm secara lengkap atau secara singkat Bismillâh, karena merupakan perbuatan yang baik. Apabila lupa membaca Basmalah sebelum makan, maka ketika ingat membaca Bismillâhi awwalahu wa âkhirahu (Dengan Nama Allah sejak awal dan akhir makan/minum).

4. Kemudian makan kurma, disunahkan ganjil 3 (tiga) butir atau lebih (misalnya 5 butir), terutama kurma basah (ruthab), bila tidak ada kurma basah, maka dengan kurma kering (tamr).

5. Jika tidak ada kurma basah atau kurma kering, maka disunahkan berbuka dengan minum air, terutama air Zamzam sebanyak 3 (tiga) tegukan.

6. Jika tidak ada air Zamzam, maka berbuka dengan air (berasal) dari Sungai Nil. Jika tidak ada air Zamzam dan air (berasal) dari Sungai Nil, maka minum air biasa, air mineral atau air kemasan, selain Zamzam atau air bersumber dari Sungai Nil. Hal ini berdasarkan urutan keutamaan air yang dikemukakan oleh para ulama sebagaimana disebutkan dalam nazham oleh imam At-Tâj As-Subkî. Urutan air yang utama : pertama, air yang memancar dari jari jemari Nabi SAW; kedua, air zamzam; ketiga, air telaga Kautsar; keempat, air sungai Nil; kelima, air dari sungai-sungai lainnya.

BACA JUGA : Apakah Marah Dapat Membatalkan Puasa? Berikut Penjelasan Lengkapnya!

7. Kemudian jika tidak ada air minum, disunahkan berbuka dengan sesuatu yang manis atau manisan.

8. Kemudian disunahkan membaca doa berbuka puasa (du'â' al-ifthâr), dengan mengangkat kedua belah telapak tangan ke atas, berupa doa ma'tsûr (doa yang diajarkan oleh Nabi SAW), atau rangkaian doa yang disusun oleh para ulama dari doa-doa dalam hadits tersebut.

Berikut ini beberapa doa dari hadits Nabi SAW yang dirangkai oleh para ulama, dalam berbagai Kitab al-Fiqh ‘alâ al-Madzâhib al-Arba‘ah (Juz I : 464), Nihâyat az-Zain (halaman 194), Hâsyiyat I’ânat ath-Thalibîn (Juz II: 247), al-Bujairamî ‘alâ al-Khathîb (Juz III : 121), dan al-Fiqh al-Islâmî wa-Adillatuh (2009, Juz II : 632) :

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ، إِنْ شَاۧءَ اللّٰهُ تَعَالَى، يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ، اِغْفِرْ لِيْ، اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الّذِيْ أَعَانَانِيْ (هَدَانِيْ) فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِيْ فَأَفْطَرْتُ

Artinya : "Ya Allah bagiMulah aku berpuasa, atas rizki-Mulah aku berbuka, padaMulah aku beriman, kepadaMulah aku bertawakkal (berserah diri). Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan semoga tetaplah pahala --puasa, insya Allah Taala. Duhai Yang Maha Luas Anugerah-Nya, berikanlah ampunan bagiku. Segala puji bagi Allah Yang telah menolongku (memberikan petunjuk) sehingga aku berpuasa, dan yang telah memberikan rizki kepadaku sehingga aku bisa berbuka."

9. Makan dan minum secukupnya, tidak berlebih-lebihan atau bermewah-mewahan (isrâf) apalagi mengakibatkan kekenyangan, serta agar tidak menyisakan makanan dan minuman yang menimbulkan tabdzîr (mubadzir). Berdasarkan Surat Al-A‘râf (7): 31, dan Surat al-Isrâ’ (17): 26-27.

10. Setelah selesai (tuntas) makan dan minum, kemudian membaca doa, sebagaimana tersebut dalam Kitab Shâhîh al-Bukhârî dan Riyâdh al-Shâlihîn, berikut :

اَلْحَمْدُ للِهِٰ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، غَيْرَ مَكْفِيٍّ، وَلَا مُوَدَّعٍ، وَلَا مُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا

 Artinya : “Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik (murni terhindar dari riyâ’ dan sum‘ah) nan berkah (berkembang, terus menerus tidak terputus), yang pujian itu tidak bisa mencukupi, tidak ditolak, pun tidak pula dicukupkan sepadan pada pemberian-Mu, duhai Tuhan kami” (HR. al-Bukhârî dari Abû Umâmah r.a.).

BACA JUGA : Hukum Menelan Sisa Makanan Saat Puasa, Berikut Penjelasannya!

Saat berbuka puasa, seringkali menyantap makanan apa saja karena telah menahan lapar dan haus sepanjang hari. Namun, seringkali masyarakat lupa bahwa makan berlebihan itu tidak baik.

Dokter Muda RSUD Margono Purwokerto itu menerangkan, kebanyakan orang berbuka puasa mengabaikan porsi dan nutrisi yang dikonsumsi tanpa peduli kesehatan sehingga tak jarang mengalami sakit perut.

Untuk menghindari hal itu, ia menjelaskan pola makan terbaik setelah waktu berbuka puasa :

1. Penting memulai berbuka puasa dengan doa

2. Konsumsi makanan dan minuman manis

3. Konsumsi buah

4. Konsumsi air putih

5. Setelah menunaikan shalat Maghrib dilanjut dengan makan besar (nasi dan lauk) kemudian minum air putih satu gelas lagi

Itulah beberapa cara berbuka puasa sesuai tuntunan syariat. Semoga bermanfaat! (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: