BPBD Kabupaten Tegal Open Donasi untuk Korban Banjir Prupuk Utara
DONASI - Kalak BPBD menerima bantuan permakanan program open donasi banjir Prupuk Utara.-HERMAS PURWADI/RADAR SLAWI -
SLAWI, DISWAYJOGJA - Pascabanjir yang merendam 214 rumah di Desa Prupuk Utara, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal membuka donasi untuk membantu kebutuhan korban. Upaya menggelar donasi mendapatkan sambutan hangat dari berbagai pihak, mulai dunia usaha, sekolah hingga OPD terkait.
Kalak BPBD Kabupaten Tegal Elliya Hidayah SIP MM menyatakan bahwa tercatat hari kedua pascabencana. Upaya assesmen dilakukan bersama Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) yang di dalamnya terdapat OPD Dinas PUPR dan Dinas Perkim.
BACA JUGA:Banjir di Desa Prupuk Utara Tegal, Ratusan Rumah Kembali Terendam
”Bronjongisasi Sungai Pemali sedang diusulkan oleh Dinas PUPR dan menyinkronkan data yang hasilnya akan segera dikirim ke gubernur Jawa Tengah,” ujarnya, Rabu, 28 Februari 2024.
Elliya berharap, nantinya usulan tersebut segera mendapakan respon agar tidak terkesan adanya pembiaran yang justru akan memperparah keadaan.
Debit air yang tinggi dari hulu akan berdampak lebih luas, seperti yang dialami di wilayah Brebes. Banjir di Prupuk Utara tahun ini lebih parah dari sebelumnya, mengingat dalam 1 bulan sudah 2 kali terulang.
BACA JUGA:Hujan Semalam, 7 Kecamatan di Brebes Terendam Banjir
”Dari hasil assesmen, ada 214 rumah terdampak yang dihuni 440 KK. Mereka berdiam di RW 03 di 7 RT,” paparnya.
Dia menjelaskan, dari donasi yang dilakukan, setidaknya bisa mencukupi kebutuhan permakanan dan pakaian. Saat ini yang paling mendesak adalah ketersediaan kasur. Dimana dari hasil kalkulasi dibutuhkan setidaknya 900 kasur.
BACA JUGA:Banjir Kepung 8 Desa dan Kelurahan di Kecamatan Brebes, Ratusan KK Memilih Bertahan
Sementara yang sudah tersedia sekitar 152 buah kasur, sehingga masih kurang. Pihaknya juga mengimbau masyarakat sekitar untuk membudayakan tidak membuang sampah di bantaran sungai. Serta tidak menutup saluran air yang memicu terjadinya luapan air di sungai Pemali. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: