Banjir Kepung 8 Desa dan Kelurahan di Kecamatan Brebes, Ratusan KK Memilih Bertahan

Banjir Kepung 8 Desa dan Kelurahan di Kecamatan Brebes, Ratusan KK Memilih Bertahan

TERJANG - Sejumlah warga di Kelurahan Limbangan Kulon nekat menerjang genangan yang mengepung permukiman, Selasa, 27 Februari 2024-SYAMSUL FALAQ/ RATEG -

BREBES, DISWAYJOGJA - 8 desa dan kelurahan di Kecamatan Brebes dikepung banjir sejak Selasa, 27 Februari 2024 pagi. Sebab, genangan air yang mengepung areal persawahan dan permukiman warga terjadi karena tingginya intensitas hujan. 

Akibatnya, genangan air dari limpasan Sungai Pemali dan Sigeleng meluber ke permukiman warga. Namun, ratusan Kepala Keluarga masih banyak yang memilih bertahan dalam rumah mereka.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, genangan air limpasan sungai mulai mengepung permukiman warga sejak pukul 01.30 WIB pada Selasa, 27 Februari 2024 dini hari.

BACA JUGA:Banjir di Desa Prupuk Utara Tegal, Ratusan Rumah Kembali Terendam 

Bahkan, dalam hitungan jam debit limpasan sungai terus menggenangi rumah warga di wilayah perkotaan Kecamatan Brebes. Kondisi tersebut, dibenarkan Camat Brebes Asip Fauzan saat dikonfirmasi Radar Tegal.

”Dari hasil laporan yang masuk, tercatat lima desa dikepung banjir. Yakni, Desa Padasugih, Krasak, Pemaron, Terlangu, Pulosari, Wangandalem. Sedangkan, tiga kelurahan yang tergenang meliputi Gandasuli, Limbangan Wetan, dan Limbangan Kulon,” ngkapnya.

BACA JUGA:Hujan Semalam, 7 Kecamatan di Brebes Terendam Banjir

Meluasnya banjir wilayah perkotaan Brebes, menambah panjang puluhan desa yang tergenang di tujuh kecamatan sejak Senin (26/2) lalu. Bahkan, ketinggian genangan yang mengepung permukiman warga mencapai paha orang dewasa. Diprediksi, genangan air akibat limpasan debit sungai masih terus bertambah seiring masih terjadinya intensitas hujan.

”Sambil terus melakukan pemetaan titik terdampak banjir, kami terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kelurahan. Termasuk, menggandeng BPBD dan tim SAR serta PMI untuk pendistribusian bantuan,” ujarnya.

Asip Fauzan menuturkan, proses pemetaan wilayah terdampak genangan di 8 desa dan kelurahan. Terus dilakukan petugas dan relawan kebencaan, untuk menginventarisir dan evakuasi korban banjir. Bahkan, Pemkab Brebes juga sudah membuka dapur umum di Kantor BPBD Brebes untuk memudahkan pendistribusian logistik.

BACA JUGA:Desa Kaligayam dan Prupuk Utara Margasari Tegal Kembali Kebanjiran

Sementara itu, warga terdampak banjir di Kelurahan Limbangan Kulon, Mardhotillah, 46, mengaku, lebih memilih bertahan dalam rumah. Sebab, genangan akibat limpasan Sungai Sigeleng sudah menjadi langganan saat musim hujan.

”Limpasan Sungai Sigeleng, terjadi mulai Selasa (27/2) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari. Tapi kebanyakan warga memilih bertahan di rumah, karena sudah biasa langganan banjir,” tandasnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: