Harga Beras di Gunung Kidul Terus Meroket, Per Kg Mencapai Rp 18.000

Harga Beras di Gunung Kidul Terus Meroket, Per Kg Mencapai Rp 18.000

Beras jenis premium di Gunung Kidul yang biasa dipatok dengan harga Rp 15 ribu sampai Rp 16 ribu perkilogramnya, kini mencapai Rp 17 ribu sampai dengan 18 ribu per kilogram. -DOK.-

DISWAYJOGJA - Harga bahan pokok beras di Kabupaten Gunung Kidul terus terus meroket. Sebab, beras jenis premium yang biasa dipatok dengan harga Rp 15 ribu sampai Rp 16 ribu perkilogramnya, kini mencapai Rp 17 ribu sampai dengan 18 ribu per kilogram. 

Dalam catatan Dinas Perdagangan Gunung Kidul, harga beras terus mengalami kenaikan sebelum pemilihan umum (pemilu) maupun setelah Pemilu 2024. Kenaikan harga beras mulai dari Rp 500 sampai dengan Rp 1.000.

”Sebelum Pemilu, kami melakukan operasi pasar dan harga beras selalu naik mulai dari Rp 500 sampai Rp 1.000,” kata Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul Kelik Yuniantoro, saat dihubungi Minggu, 18 Februari 2024.

BACA JUGA:Harga Beras Tembus Rp 17 Ribu per Kg, Pemkab Brebes Bakal Gelar Operasi Pasar

Menurut Kelik harga beras di pasaran belum ada tanda-tanda penurunan, baik jenis premium maupun medium. Di Pasar Argosari, Bulog rutin mendistribusikan beras ke pedagang sebanyak sembilan ton. Namun demikian, harga selalu menunjukan kenaikan, meskipun ketersediaan beras tidak pernah berkurang.

Kelik menjelaskan, kenaikan harga beras di Kabupaten Gunung Kidul karena permintaan dan persediaan beras yang kurang seimbang. ”Permintaan di masyarakat meningkat, itu salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan harga bahan pokok,” jelas Kelik.

BACA JUGA:10 Ton Beras Bantuan Pangan Disalurkan kepada 1000 KPM Bantul

Sejak 7 Februari sampai dengan 14 Februari 2024, Dinas Perdagangan Gunungkidul menghentikan sementara operasi pasar. ”Kami mulai operasi lagi setelah pemilu, ketersediaan tetap ada tapi harga selalu meningkat,” ucap Kelik.

Operasi pasar dilakukan dengan melibatkan Bulog, Dinas Perdagangan, Satgas Pangan yang terdiri jajaran Kodim dan Polres Gunungkidul. Menurut Kelik, pemantauan harga beras di pasaran agar para pedagang menjual beras di angka sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah. 

”Pedagang yang membeli beras dari Bulog itu sudah menandatangani Pakta Integritas agar beras dijual dengan HET,” terang Kelik.

BACA JUGA:Pembagian Beras Bantuan Pangan dari PT Kantor Pos di Kota Tegal Semrawut

Meski demikian, Kelik memastikan bahwa harga komoditas beras tidak akan menyentuh angka Rp 20.000 per kilogram baik beras premium maupun medium. Menurut Kelik, selama dua minggu terakhir, harga beras selalu meningkat.

”Kami berharap dapat turun secepatnya. Semoga sebelum lebaran harga beras mulai stabil,” harap Kelik. Kendati demikian, Kelik belum dapat memprediksi kapan harga beras akan mulai melandai. 

Sementara itu, pedagang beras di Pasar Argosari, Surojo, 55, menuturkan, kenaikan harga beras dikeluhkan sejumlah pedagang dan konsumen. Sebab, konsumen yang biasanya membeli beras dengan jumlah banyak, kini mulai berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: