Pengepakan Logistik Pemilu 2024 di Kabupaten Tegal, Anggota PPS Pulang Waktu Subuh

Pengepakan Logistik Pemilu 2024 di Kabupaten Tegal, Anggota PPS Pulang Waktu Subuh

PENGEPAKAN – Suasana pengepakan surat suara di Gudang KPU yang berlokasi di Desa Blubuk, Kecamatan Dukuhwaru.-DOK.-

SLAWI, DISWAYJOGJA - Sungguh luar biasa para pejuang demokrasi di Kabupaten Tegal. Mereka adalah Panitia Pemungutan Suara (PPS) dengan didampingi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Bersama tim sekretariat desa, mereka melakukan pengepakan surat suara di Gudang KPU yang berlokasi di Desa Blubuk, Kecamatan Dukuhwaru.

Sejak pagi sekitar pukul 07.00 WIB, para PPS desa/kelurahan bersama tim seketariat desa mulai menata logistik sampai penataan pengepakan. Mereka tampak bersemangat menata menyesuaikan dengan kebutuhan jumlah tempat pemungutan suara.

Dari pantuan, hingga siang hari, mereka masih tampak bersemangat meski yang baru ditata adalah surat suara calon presiden dan calon wakil presiden. Para pejuang demokrasi itu mulai tampak kelelahan pada saat sore hari. Sebab, dari lima surat suara yang dikepaki, baru dua surat suara yang ditata dan dimasukan kedalam kotak suara yang akan digunakan pada saat Pemilu 2024 nanti.

BACA JUGA:Tugas Berat, Honor PPK, KPPS, dan PPS Diusulkan Naik, Sebegini Besarannya

Meski tampak lelah atau gelisah, mereka harus rela terus bekerja lembur hingga malam sampai pagi hari. Sampai semua selesai melakukan pengepakan surat suara atau logistik yang akan digunakan di desa masing-masing.

”Ini memang dilakukan setiap akan ada Pemilu. Namun, tahun ini berbeda, karena pada tahun lalu kami bisa selesai pukul 20.00. Sementara sekarang selesai pukul 04.00 menjelang subuh,” ungkap salah satu sekretaris desa yang tidak mau disebutkan namanya saat membantu tugas dari PPS.

Salah satu petugas PPS dari desa Paketiban, Erni Kusnaeni mengaku baru pertama kali mengikuti pengepakan surat suara di gudang KPU. Sebab, tahun lalu dirinya bertugas sebagai pengawas desa. Baginya, kegiatan pengepakan ini menjadi pengalaman tersendiri. Sebab, pihaknya yang berangkat dari pagi hari, yakni pukul 07.00, kemudian selesai dan pulang dari gudang KPU sekitar pukul 04.00. ”Berangkat pagi pulang pagi. Sampai rumah subuh,” ungkapnya.

BACA JUGA:Jelang Pemilu, Polresta Yogyakarta dan Satpol PP Razia Miras

Dalam satu hari, Selasa, 30 Januari 2024 lalu, pihaknya melakukan pengepakan degan petugas PPS dibantu tim seketeriat desa dari tiga kecamatan. Yakni, dari Kecamatan Pangkah, Tarub, dan Kedungbanteng. Yang membuat lama, kata dia, karena pada saat pengepakan harus menunggu petugas lain selesai.

”Misalnya pas menata surat suara presiden. Meski satu desa itu sudah selesai, pengepakan selanjutnya harus menunggu PPS dari tiga kecamatan itu selesai semua. Ini yang menjadikan selesainya sampai pagi,” ungkapnya.

”Kalau lelah, jelas sangat lelah, tetapi ini harus dilaksanakan demi suksesnya Pemilu 2024. Saya yakin dirasakan semua petugas PPS dan tim dari sekretariat desa semua. Mungkin perlu ada evaluasi agar pada pemilu berikutnya nanti, pengepakan bisa selesai lebih cepat,” imbuhnya.

BACA JUGA:5 Wisata Terbaru 2024!! Korean Glamping Di Indonesia, Nikmati Luburan Dengan Cara Baru

Hal yang sama dirasakan petugas PPS dari Desa Talok, Kecamatan Pangkah, Anas Ghufron. Dirinya dibantu petugas sektariat dari desa untuk menata logistik tersebut. Meski lelah, tetapi pihaknya mengaku bersemangat karena dilakukan bersama dengan PPS desa lain dari tiga kecamatan.

”Mudah-mudahan perjuangan ini menghasilkan pemilu yang baik. Kami rela pulang pagi untuk menata surat suara demi suksesnya pemilu,” ungkapnya.

Pada saat pengepakan logistik pemilu itu, hadir pula petugas PPK. Namun yang melakukan pengepakan itu dari petugas PPS dibantu tim dari sekatariat desa. ”Kalau yang berangkat hanya dari petugas PPS saja, pasti akan lebih lama. Beruntung dibantu dari tim seketariat,” katanya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: