Wujudkan Pemilu Damai, Waspada Hoax dan Provokasi, Masyarakat Diminta Bijak Bermedsos
DISKUSI - Narasumber dan panelis forum diskusi publik menggelar tanya jawab dengan tema menjaga keamanan ruang digital di tahun politik di Anggraeni Hotel Jatibarang, Selasa (30/1/2024).-Syamsul Falaq/ RATEG-
BREBES, DISWAY JOGJA - Masyarakat di Kabupaten Tegal dan Brebes, diminta lebih waspada maraknya informasi hoax dan provokatif. Terlebih, menghadapi pemilu serentak 2024 yang tinggal menghitung hari banyak beredar unggahan menyesatkan di media sosial.
Sehingga, pemilih diminta lebih bijak menggunakan media sosial khususnya menjaga keamanan ruang digital. Komitmen tersebut, teruntkap dalam Forum Diskusi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi di Anggraeni Hotel Jatibarang, Selasa (30/1) sore.
Narasumber yang hadir, anggota DPR RI Andi Najmi Fuaidi dan Pemimpin Redaksi Harian Radar Tegal M Fathurrahman. Kegiatan itu, diikuti 150 peserta baik dalam jaringan maupun luar jaringan.
BACA JUGA : Suhu Politik dan Pilpres Memanas!! Masyarakat Brebes Dibekali Tips Ciptakan Pemilu Damai
Andi Najmi Fuaidi dalam paparannya menyebutkan, semakin derasnya gempuran informasi berunsur hoax, provokatif dan SARA masih menjadi pekerjaan rumah bersama. Harapannya, kegiatan tersebut bisa mengedukasi masyarakat lebih melek literasi politik dan mampu menahan diri. Sehingga, segala potensi kegaduhan di ruang digital mampu diminimalisir semua media sosial.
"Meski berbeda pilihan, prinsip mewujudkan pemilu lancar dan damai menjadi tanggung jawab semua masyarakat. Untuk itu, seluruh pengguna media sosial harus lebih bijak menjaga keamanan ruang digital," jelasnya.
Seiring berlangsungnya kampanye terbuka, lanjut Andi, semua masyarakat sebagai pemilih diajak ikut secara langsung dalam melakukan pengawasan. Sehingga, masyarakat harus paham makna dan mengawal Pemilu sebagai wujud pesta demokrasi Indonesia.
BACA JUGA : Perwakilan OKP dan Mahasiswa Kabupaten Brebes Deklarasi Pemilu Damai
Sementara itu, narasumber kedua sekaligus Pimred Harian Radar Tegal M Faturrahman menambahkan, menghadapi tahun politik yang penuh kejutan ini masyarakat diharapkan tidak terlalu fanatis. Sebab, pada dasarnya menentukan pilihan menjadi wadah pemersatu sekaligus menjaga kesatuan.
"Kunci demokrasi kita jelas, boleh beda pilihan tapi yang penting harus tetap rukun, aman dan damai dalam memilih pemimpin terbaik untuk Indonesia Lima tahun ke depan," imbuhnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: