Sri Sultan Ajak Serukan Pemilu Damai, Jadikan Pembelajaran Politik Yang Saling Asah-Asih dan Asuh

Sri Sultan Ajak Serukan Pemilu Damai, Jadikan Pembelajaran Politik Yang Saling Asah-Asih dan Asuh

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat menghadiri kegiatan yang diselenggarakan Polda DIY bersama seluruh elemen masyarakat bertajuk Peace and Harmony Jogja Asik, Jogja Bermusik, untuk Indonesia Apik pada Jumat (1901) malam. -DOK.-

DISWAYJOGJA – Pemilu harus menjadi pembelajaran politik yang saling asah-asih dan asuh untuk mendewasakan masyarakat dalam berdemokrasi. Hal itu disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat menghadiri kegiatan yang diselenggarakan Polda DIY bersama seluruh elemen masyarakat bertajuk Peace and Harmony: Jogja Asik, Jogja Bermusik, untuk Indonesia Apik pada Jumat (19/01) malam.

Di tengah kerumunan masyarakat yang berkumpul di Titik 0 KM, Sri Sultan menegaskan, dalam kehidupan ini, keselamatan dan kesejahteraan manusia dapat terwujud jika nilai-nilai kemanusiaan senantiasa terjaga.

BACA JUGA:7 Komisioner KPID DIY Dilantik, Sri Sultan Berharap Jadi Agen Perubahan dan Intelektual Bidang Penyiaran

”Atas dasar nilai kemanusiaan dalam tatanan hidup masyarakat dalam berbangsa dan bernegara tersebut. Marilah kita serukan kata damai untuk Pemilihan Serentak ini. Bagaimanapun, pemilihan serentak lebih dari sekadar olah-politik, Pemilu adalah juga olah-budaya untuk meningkatkan mutu budaya-demokrasi, agar tumbuh subur dan kuat mengakar menjadi budaya-rakyat,” papar Sri Sultan.

Sri Sultan mengungkapkan, saling menghormati bukanlah wujud kerendahdirian. Melainkan wujud kerendahhatian agar dapat membawa diri dengan tepat dalam pergaulan, secara sosial dan politik. Sebab, siapapun dan bagaimanapun posisi seseorang, setiap orang harus tetap dimanusiakan. Itulah etika dan adab yang harus dijunjung, sebagai jati diri masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:Apel Kesiapsiagaan Pemilu, Kapolda DIY; Masyarakat Sepakat Jaga Situasi Jogja dalam Keadaan Aman

”Mewujudkan pemilihan serentak yang berbudaya adalah dengan mengendalikan konflik sosial, agar terhindar dari intrik dan intimidasi, provokasi, pelecehan, ujaran kebencian, berita bohong, politik SARA dan politik uang, atau pun pencemaran nama baik. Kalau pola ini diikuti, niscaya gejolak sosial yang mewarnai proses Pemilu di Indonesia dapat diminimalisir. Karena pada dasarnya, suasana nyaman dan aman mestinya dibangun dalam sebuah Keluarga Besar Masyarakat Indonesia yang berbudaya serta berkeadaban,” jelas Sri Sultan.

Pada acara tersebut, hadir Kapolri Jend Pol Listyo Sigit Prabowo beserta istri, Wakil Gubernur DIY beserta istri, jajaran Polri maupun Forkopimda DIY. Acara ini diawali dengan pembukaan Pameran Seni Rupa di Museum Benteng Vredeburg oleh Kapolri dan Gubernur DIY. Acara kemudian dilanjutkan dengan pergelaran musik Ndarboy andThe Genk, orkes Sinten Remen dan Trie Utami di Titik 0KM.

BACA JUGA:ASN Tidak Netral dalam Pemilu 2024 Terancam Dijatuhi Hukuman

Acara ini juga merupakan ikhtiar untuk tetap menjaga keamanan dan kenyamanan Yogyakarta di tengah berlangsungnya pesta demokrasi. Bersamaan dengan acara ini dilaksanakan pula launching lagu "Polisi Jagoanku" karya seniman Ndarboy, yang liriknya ditulis oleh Butet Kartaredjasa. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: