Kekeringan, 450 Hektare Bawang Merah di Brebes Gagal Panen, Petani Rugi Rp27 Miliar

Kekeringan, 450 Hektare Bawang Merah di Brebes Gagal Panen, Petani Rugi Rp27 Miliar

KEKERINGAN - Sawah petani di Desa Banjaranyar Kecamatan Brebes mengalami kekeringan dan terancam gagal panen. -EKO FIDIYANTO/ RADAR BREBES -

BREBES, DISWAYJOGJA - Kekeringan lahan pertanian akibat kemarau mengakibatkan sedikitnya 450 hektare tanaman bawang merah di Kabupaten Brebes, mati dan gagal panen. Dari total 980 hektare tanaman bawang merah yang terancam gagal panen ini, hanya 530 hektare yang tertolong.

”Data di kami dari 980 hektare, yang tidak tertolong 450 hektare gagal panen. Sedangkan yang tertolong 530 hektare,” kata Ketua Umum Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Dian Alex Chandra saat menghadiri Gerakan Pangan Murah di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Brebes, Rabu (27/12).

BACA JUGA:Kader Kampung KB di Kabupaten Brebes Digembleng Pemetaan Penyakit Tidak Menular

Alex mengatakan, tanaman bawang merah yang mati itu berusia tanam sekitar 10 hingga 20 hari akibat kekurangan air dari saluran irigasi hingga langkanya hujan. Akibat gagal panen, petani mengalami kerugian hingga puluhan miliar rupiah. Estimasi biaya produksi bawang merah untuk usia 10 sampai 20 hari mencapai Rp 60 juta per hektare.

”Kalau per hektare kerugian Rp60 juta, total dikali 450 hektare sekitar Rp 27 miliar,” ungkap Alex.

BACA JUGA:Sunatan Masal, Komunitas Koplak Cerih Khitan 54 Anak

Diungkapkan Alex, pencegahan meluasnya ancaman gagal panen sudah berhasil diantisipasi bersama Pemerintah Kabupaten Brebes. Salah satunya mendapat air irigasi dari Bendung Notog Margasari Tegal, dan Waduk Penjalin Paguyangan Brebes. Meski air belum mengairi seluruh lahan pertanian karena debit air yang terbatas.

”Sudah koordinasi dengan Pj Bupati, alhamdulillah sudah dibuka saluran dari Bendungan Notog dan Penjalin sudah terairi ke beberapa desa dibantu hujan. Belum semuanya karena debit air sedikit dan hujan masih jarang,” ungkap Alex.

BACA JUGA:5 Tips Membersihkan Nama di BI Checking, Mudah dan Anti Ribet!

Di sisi lain, Alex menyebut harga bawang merah saat ini cenderung stabil dan sudah menyentuh angka Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram (Kg) dari sebelumnya belasan ribu rupiah. ”Yang kita khawatirkan justru jelang Lebaran Idhul Fitri karena banyak yang tanam bulan Oktober - November 2023 lalu terserang penyakit janda pirang. Jadi bulan 2 bulan 3 tahun 2024 diprediksi akan ada kelangkaan,” pungkas Alex.

BACA JUGA:5 Tips Membersihkan Nama di BI Checking, Mudah dan Anti Ribet!

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Brebes Yulia Hendrawati membantah adanya tanaman bawang merah yang gagal panen pada musim tanam kali ini. Menurut dia, 980 hektare tanaman bawang merah yang terancam gagal panen, seluruhnya sudah terselamatkan dengan penambahan volume air irigasi.

”Tidak ada yang gagal panen. Semuanya terselamatkan. Kemarin ada penambahan air irigasi dari Bendung Notog dan Waduk Penjalin. Kemudian kemarin sudah turun hujan,” tegas Yulia.

BACA JUGA:Mau Pakai Layanan BCA Paylater? Simak Kelebihan dan Kekurangannya, Jangan Sampai Salah!

Yulia menyebut, pihaknya telah berupaya dalam pemenuhan aliran air ke lahan pertanian. Termasuk, meminta aliran air dari Bendungan di Kuningan. ”Memang perubahan cuaca ini susah ditebak, hari ini hujan beberapa hari kemudian tidak hujan. Jadi, kami minta kepada petani yang belum tanam, tunda dulu tanamnya,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: