BPBD Sleman Salurkan Bantuan Air Bersih ke Banyurejo Tempel Karena Dampak Kekeringan

BPBD Sleman Salurkan Bantuan Air Bersih ke Banyurejo Tempel Karena Dampak Kekeringan

BPBD Sleman Salurkan Bantuan Air Bersih ke Banyurejo Tempel Karena Dampak Kekeringan yang Terus Meluas--iStockphoto

diswayjogja.com - BPBD Sleman mulai menyalurkan bantuan air bersih untuk masyarakat Banyurejo, Tempel, pada Sabtu (26/10/2024).

Selain kekeringan yang terus meluas, kondisi tersebut juga dipengaruhi karena aliran air ke Selokan Mataram dan Van Der Wijck yang dimatikan.

Kepala Pelaksana BPDB Sleman, Makwan menuturkan kekeringan telah meluas ke Banyurejo, Tempel. BPBD Sleman pun melakukan penyaluran Hidran Umum (HU) dengan sebanyak 12 unit ke wilayah tersebut mulai hari Sabtu (26/10/2024).

“Kami distribusikan HU pinjam pakai dari BP2W DIY 10 unit (hrs nambal dulu, knds bocor) dan 2 unit dari DLH Sleman. HU yang dipinjam dari BP2W harus ditambal dulu karena ada kebocoran,” katanya.

BACA JUGA : Cegah Tindak Korupsi Makin Meningkat, KPK Gelar Pertemuan dengan DPRD Kabupaten Bantul

BACA JUGA : Niat Hati Ikut Tes CPNS di Jogja, 2 Pemuda Dibacok Orang Tak Dikenal, Begini Kronologinya

Adapun titik distribusi Hidran Umum (HU) yakni meliputi SD Banyurejo, Dusun Jambean, Dusun Tangisan, Dusun Klajoran, dan Dusun Plambongan.

“Mulai hari ini Banyurejo didorping air bersih. Semoga warga tidak kesulitan mendapatkan air bersih. Sebab air untuk kebutuhan dasar,” katanya.

Makwan mengatakan, untuk mengatasi masalah kekeringan di tahun ini, BPBD Sleman telah memperoleh alokasi bantuan air bersih sebanyak 163 tangki dengan kapasitas 5.000 liter. Hal ini berarti ada sekitar 815.000 liter air bersih yang siap disalurkan ke masyarakat.

Diharapkan dengan adanya stok bantuan ini bisa dimanfaatkan pada saat ada permintaan air bersih dari masyarakat. “Selama stok masih dan ada permintaan, pasti akan menyalurkan bantuan air ke masyarakat,” ungkap Makwan.

BACA JUGA : Masyarakat Gunungkidul Masih Menggelar Berbagai Upacara Adat Sebagai Bentuk Pelestarian Budaya

BACA JUGA : Percepatan Digitalisasi Layanan BAZNAS Kota Yogyakarta Memudahkan Masyarakat Bayar Zakat

Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan, meski sudah ada hujan beberapa kali, namun permintaan air bersih dari masyarakat masih ada.

Hal ini dikarenakan hujan yang belum merata, di sisi lain kebijakan pematian sementara Selokan Mataram dan Van Der Wijck juga ikut berpengaruh terhadap cadangan air yang dimiliki dan dibutuhkan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com