BPBD Sleman Tetap Salurkan Air Bersih Meski Wilayah Sudah Diguyur Hujan, Ini Alasannya

BPBD Sleman Tetap Salurkan Air Bersih Meski Wilayah Sudah Diguyur Hujan, Ini Alasannya

BPBD Sleman salurkan air bersih untuk wilayah yang terdampak kekeringan--Foto by jogjapolitan

JOGJA, diswayjogja.id - BPBD Sleman terus melakukan droping air bersih ke Masyarakat, meski telah memasuki musim hujan.

Hingga saat ini, bantuan yang disalurkan sebanyak 823.400 liter.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan, hingga sekarang masih ada warga yang meminta bantuan air bersih. 

Warga yang meminta bantuan semuanya tinggal di kawasan Sleman barat.

“Masih ada yang minta dan setia dua hari atau tiga hari sekali, kami menyalurkan bantuan air bersih lewat pihak ketiga, Penyaluran telah menyasar warga atau fasilitas umum di Kapanewon Minggir, Moyudan, Godean, Tempel, Seyegan dan Mlati,” kata Bambang saat dihubungi, Jumat (15/11/2024).

Menurut dia, bantuan air diperlukan karena dampak dari dimatikannya Selokan Van Der Wijck pada pertengahan Oktober lalu. 

Sedangkan hujan yang turun belum bisa mengisi sumur-sumur milik warga. 

BACA JUGA : Terima Kritikan Maskot yang Dinilai Bias Gender, KPU Jogja Pastikan Sudah Libatkan Akademisi dan Perempuan

BACA JUGA : Jalur Trans Jogja ke Malioboro, UGM dan Candi Prambanan, Cek Lengkapnya Disini

“Kabar terbaru selokan Van Der Wijck sudah dihidupkan, harapannya bisa membantu dalam proses pengisian sumur-sumur warga sehingga tidak lagi meminta bantuan,” katanya.

Banyak Stok Air Bersih

Disinggung mengenai stok, Bambang mengakui masih memiliki banyak stok. Tahun ini, sambung dia, memiliki pagu bantuan sebanyak 163 tangki dengan kapasitas bisa mencapai 8.000 liter per tangkinya.

“Tinnggal kalikan saja 8.000 liter dengan 163 tangki. Yang jelas, masih ada stok bantuan untuk Masyarakat. Toh kalau pun habis, juga ada bantuan dari PMI, Baznas atau CSR yang dapat dimanfaatkan untuk membantu Masyarakat,” katanya.

Jogoboyo Kalurahan Banyurejo, Tempel, Irwana Darmanta mengatakan, hingga saat ini ada lima padukuhan yang terdampak kekeringan. 

Warga yang kesulitan air bersih bertempat di Padukuhan Jambeyan, Tangisan, Senoboyo, Bulan dan Plambongan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com