Krisis Air Irigasi di Kabupaten Brebes, Petani Gelar Ritual Minta Hujan

Krisis Air Irigasi di Kabupaten Brebes, Petani Gelar Ritual Minta Hujan

RITUAL - Petani di Desa Luwungbata Kecamatan Tanjung melakukan ritual minta turun hujan. -EKO FIDIYANTO/ RADAR BREBES -

BREBES, DISWAYJOGJA - Petani di Kabupaten Brebes mengalami krisis air irigasi untuk pengairan tanaman pertaniannya. Berbagai upaya pun dilakukan mengingat para petani sudah terlanjur menanam pada musim tanam ini.

BACA JUGA:Irigasi Rusak, Perbaikan Bendung Damrau Dinanti Petani Bumiayu

Salah satunya Ritual minta hujan yang digelar puluhan petani bawang merah di Desa Luwungbata Kecamatan Tanjung. Mereka menggelar ritual dengan cara doa bersama di area persawahan, Rabu (20/12/2023).

BACA JUGA:Alur Sungai Keruh di Bumiayu Rusak, Petani Minta Saluran Irigasi Diperbaiki

Doa bersama itu dilakukan petani sebagai ritual minta hujan di Brebes agar tanaman bawang merah mereka terselamatkan. Salah seorang petani bawang merah asal Desa Luwungbata, Kecamatan Tanjung, Leim (56) mengatakan, ritual itu dilakukan para petani untuk meminta hujan. Pasalnya, sudah 15-20 hari tanaman bawang milik petani tidak disiram. Karenanya ritual minta hujan di Brebes sengaja dilakukan.

BACA JUGA:Masuk Masa Tanam, Petani Brebes Sulit Dapat Pupuk Subsidi, Tuding Kartu Tani Bikin Ribet

”Tadi itu gelar doa bersama untuk meminta hujan. Soalnya, sejak ditanam kemarin bawang belum disiram," katanya di sela-sela ritual.

Dia menuturkan, hampir keseluruhan petani bawang merah di desanya saat ini kesulitan air. Akibatnya, sudah belasan hari tanaman bawang merah milik petani belum disiram. Petani sudah kesulitan air, karena hujan juga lama sudah tidak turun. Sehingga, petani gelar ritual minta hujan dengan bikin tumpeng dan makan bersama.

BACA JUGA:Hendak Berladang, Seorang Petani Asal Wonosobo Diseruduk Kerbau Sendiri

Ritual minta hujan di Brebes sendiri dilakukan menyusul ancaman gagal panen yang membayangi sebanyak lebih dari 150 hektare lahan bawang merah di wilayah Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Losari. Setelah penanaman hingga saat ini, petani masih kesulitan mendapatkan aliran air.

Karena itu, ritual minta hujan di Brebes sebagai bentuk ikhtiar petani bawang merah untuk meminta pertolongan dari Allah SWT. Salah seorang petani bawang merah asal Kecamatan Losari Mashudi, 40 tahun mengatakan, saat ini kondisi bawang merah di wilayahnya sangat memprihatinkan.

BACA JUGA:Kabar Gembira Khusus Petani, Cara Dapatkan KUR Rp 10 Juta - Rp 500 di BRI

”Sebab, setelah dilakukan penanaman hingga saat ini hanya mengandalkan air hujan. Sedangkan aliran air dari irigasi tidak ada. Selain tanaman bawang yang terancam gagal panen, ada juga tanaman persemaian padi yang mulai mengering,” ungkap dia.

Ritual minta hujan dilakukan puluhan petani menyusul ancaman gagal panen yang membayangi sebanyak lebih dari 150 hektare lahan bawang merah di wilayah Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Losari. Pasalnya, pasca dilakukan penanaman hingga saat ini, petani masih kesulitan mendapatkan aliran air sehingga kondisi tanaman menjadi mengkhawatirkan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: