Jelang Nataru, Pasokan Bahan Pangan Pokok di DIY Dipastikan Aman

Jelang Nataru, Pasokan Bahan Pangan Pokok di DIY Dipastikan Aman

Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Natal 2023 dan Tahun Baru, pasokan komoditas bahan pangan pokok (bapok) di kabupaten/kota se-DIY dipastikan aman.-DOK.-

 

DISWAYJOGJA – Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Natal 2023 dan Tahun Baru, pasokan komoditas bahan pangan pokok (bapok) di kabupaten/kota se-DIY dipastikan aman. Karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan panic buying lantaran dapat memengaruhi tingkat inflasi.

BACA JUGA:Libur Nataru, Harga Makanan di Tempat Wisata Brebes Disamakan

 

”Saya sampaikan bahwa pasokan untuk komoditas pangan DIY menjelang hari besar keagamaan nasional natal dan sampai tahun baru dalam kondisi tidak hanya aman, tapi sangat aman. Tapi catatannya, kategori aman dan sangat aman itu apabila konsumsinya sesuai dengan kebutuhan, bukan sesuai dengan keinginan. Jangan sampai terjadi panic buying, ramai-ramai kemudian kita borong. Hal itu akan mempengaruhi tingkat inflasi,” jelas Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono saat Press Conference Hasil Pemantauan HBKN Natal dan Tahun Baru, Kamis (14/12/2023).

BACA JUGA:Jelang Nataru, Harga Sembako di Pasar Wates Kulon Progo Naik tapi Stok Masih Aman

 

Bertempat di Unit XIII, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, hadir mendampingi Beny, Kepala Biro APSDA DIY Yuna Pancawati, Kepala Disperindag DIY Syam Arjayanti, Asisten Direktur/Kepala Tim Perumusan Ekonomi Kantor Perwakilan BI DIY Arya Jodilistyo.

 

BACA JUGA:Jelang Nataru di Kota Tegal, Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan di Pasar Dipantau

Menurut Beny, memang terjadi perbedaan harga pada beberapa komoditas pangan pokok antara kabupaten/kota se-DIY. Namun perbedaan harga tersebut sedikit, tidak begitu ekstrem atau tajam.

BACA JUGA:Puncak Arus Mudik dan Balik Saat Nataru 2023 di Jogja, Diperkirakan Pada Tanggal Ini

 

”Kemudian terjadi sedikit (kenaikkan) volume permintaan, tapi (pasokan) masih stabil pada tataran di distributor. Jadi antara distributor dan supplier itu (pasokan) masih terjaga. Sehingga berikutnya, yang kita lakukan adalah komunikasi koordinasi lintas wilayah untuk menjaga pasokan,” ujar Beny.

 

Terkait komoditas cabai, disebutkan Beny, harga komoditas tersebut masih relatif cukup tinggi apabila dibandingkan dengan harga komoditas pangan pokok lain yang relatif terkendali. Selain dikarenakan musim kemarau panjang yang berlangsung pada tahun ini, kebiasaan pola tanam komoditas cabai yang dilakukan secara serentak membuat DIY kesulitan untuk menyediakan pasokan komoditas cabai secara berkelanjutan. Dengan demikian, kurangnya pasokan komoditas cabai membuat harga komoditas tersebut menjadi relatif cukup tinggi.

 

BACA JUGA:Jelang Nataru di Kota Tegal, Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan di Pasar Dipantau

”Kebiasaan kita menanamnya bareng-bareng, sehingga panen itu bersama-sama, raya. Jadi supply yang diciptakan itu tidak bisa terbendung oleh kita. Sudah disampaikan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, besok (menanam) menggunakan teknologi supaya bisa membaca kebutuhan industri. Jadi kan dulu diramaikan, kalau panen barengan supaya mengurangi hama dan penyakit. Sekarang kan ada teknologi yang bisa digunakan. Sehingga rantai pasok itu terjaga seterusnya,” papar Beny.

 

 

Sebagai upaya untuk menjaga pasokan komoditas cabai, Beny mengatakan bahwa di Kabupaten Sleman, BI telah menggulirkan program lelang cabai. Program tersebut dilaksanakan tidak setahun sekali, melainkan pada berulang pada hari-hari tertentu. DIY sendiri menjalankan program lumbung mataraman sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga sustainable supply tetap terjadi. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: