Merayakan Perempuan Istimewa, GKR Hemas; Harus Berjuang untuk Kesetaraan dan Keadilan Sosial

Merayakan Perempuan Istimewa, GKR Hemas; Harus Berjuang untuk Kesetaraan dan Keadilan Sosial

Perjuangan perempuan tidak hanya pada masalah yang berdekatan pada perempuan. Namun Bagaimana perempuan tidak menjadi korban kekerasan. -DOK.-

DISWAYJOGJA – Perjuangan perempuan tidak hanya pada masalah yang berdekatan pada perempuan. Namun bagaimana perempuan tidak menjadi korban kekerasan. Hal itu dikatakan GKR Hemas saat acara Temu Muka Elemen Perempuan Merayakan Perempuan Istimewa di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Selasa (12/12/2023).

BACA JUGA:GKR Hemas Ajak Civitas Akademika di Jogja Jadi Pelopor Kampus Tanpa Kekerasan

Kegiatan bertema 'Merayakan Menjadi Perempuan yang Berdaya dan Bahagia dalam Dunia yang Adil gender' dihadiri GKBRAA Paku Alam X, Kepala DP3AP2 DIY  Erlina Hidayati Sumardi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dan Kerjasama Abdur Rozaki, serta tamu undangan dari kelompok Perempuan se-DIY.

BACA JUGA:Namamu Masuk Daftar Hitam BI Checking? Simak Tips Berikut untuk Menghapusnya dengan Mudah

Dalam kesempatan itu, GKR Hemas berharap kegiatan tersebut dapat memiliki makna yang besar bagi perempuan. Bukan hanya sekadar seremonial semata. Dia berharap Dharmawanita UIN beserta ibu-ibu semua yang hadir tidak hanya berhenti di sini, tapi harus membuat Kongres Perempuan Pertama di Yogyakarta.

BACA JUGA:Viral Video di Media Sosial, Pencuri Gagal Mengambil Kotak Amal di Masjid Jami Al-Ittihad

”Perjuangan perempuan tidak hanya pada masalah yang berdekatan pada perempuan, juga berharap punya makna yang besar. Bagaimana perempuan tidak menjadi korban kekerasan baik itu korban kekerasan seksual, korban KDRT dan sekarang sedang kita upayakan Undang-Undang yang melibatkan perempuan untuk memperjuangakan pekerja rumah tangga,” terang GKR Hemas.

BACA JUGA:Libur Akhir Tahun Tlah Tiba, Jangan Mudah Tergoda untuk Ajukan Pinjaman Online

GKR Hemas menambahkan, kegiatan ini merupakan momentum untuk membangkitkan semangat. Selain itu, di Indonesia sudah ada Undang-Undang yang melindungi dan memperjuangkan hak-hak Perempuan. Hal ini harus terus disosialisasikan agar semakin banyak Perempuan yang mendapatkan keadilan.

BACA JUGA:2022, Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di DIY Capai 12.082 Korban

“Kita memang masih harus berjuang untuk kesetaraan dan keadilan sosial. Saya percaya bahwa kita semua bersemangat untuk terus bergerak bersama sebagai perempuan Indonesia,” terang GKR Hemas.

BACA JUGA:Marak Kekerasan, Pemda DIY Dorong Semua Kampus di Jogja Ramah Perempuan dan Anak

Seperti dikatahui, kegiatan tersebut merupakan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY bekerja sama dengan Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Agenda Temu Muka Elemen Perempuan tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-95 yang akan jatuh pada 22 Desember mendatang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: