DIY Kota Pelajar, Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Tiap Kampus Harus Aktif

DIY Kota Pelajar, Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Tiap Kampus Harus Aktif

Wakil Ketua LPSK Antonius PS Wibowo saat Diskusi Publik Mewujudkan Kampus Ramah Perempuan dan Anak, Kamis (23/11/2023) di Royal Ambarrukmo Hotel, Yogyakarta.-DOK.-

DISWAYJOGJA – DIY sebagai Kota Pelajar harus menjadi pelopor semangat mencegah dan bersuara soal kekerasan seksual di lingkungan kampus. Harapan itu dikatakan Wakil Ketua LPSK Antonius PS Wibowo saat Diskusi Publik Mewujudkan Kampus Ramah Perempuan dan Anak, Kamis (23/11/2023) di Royal Ambarrukmo Hotel, Yogyakarta.

BACA JUGA:Turunkan Angka Kekerasan Anak dan Perempuan, Pemda DIY Luncurkan Gema Tiker

Keinginan itu bukan tanpa alasan, menurut Antonius, hal itu agar lingkungan pendidikan dapat menghasilkan generasi berkualitas tanpa adanya kekerasan. Sebab, kunci sukses mewujudkan kampus ramah perempuan dan anak yakni Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) yang sudah ada di setiap kampus harus aktif.

BACA JUGA:Guru dan Siswa di SDN Mangkukusuman 5 Deklarasi Antibullying dan Kekerasan

Menurut catatan tahunan Komnas Perempuan pada 2022, lanjut dia, kekerasan di Indonesia terhadap perempuan mencapai 338.496. Kekerasan seksual sendiri sebanyak 4.660, dan kampus menempati posisi puncak dengan 27 persen laporan.

BACA JUGA:Keren, Dinas Dikbud Kota Tegal Deklarasi Anti-Buliying dan Kekerasan pada Anak

”Program perlindungan yang LPSK berikan yaitu, layanan medis rehabilitasi psikologi psikososial perlindungan fisik pemenuhan hal prosedural bantuan biaya hidup sementara dan atau fasilitas penghitung restitusi," kata Antonius.

BACA JUGA:Cegah Kekerasan di Sekolah, MKKS SMK dan Cabang Dinas XII Gulirkan Program 'Ayo Rukun'

Karena itu, Antonius berharap piha kampus harus selalu kampanyekan berani speak up bagi korban atau saksi yang mengetahui ada kejadian kekerasan seksual di wilayah kampus mereka. ”Dukungan dari petinggi perguruan tinggi juga sangat penting untuk melawan kekerasan seksual di satuan pendidikan mereka,” imbuh Antonius.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Smartphone Terbaik Harga 2 Jutaan Tahun 2023

Dalam diskusi publik ini, hadir pula sebagai narasumber Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Sugeng Purwanto dan Anggota DPD RI GKR HEmas. Hadir pula Kepala DP3AP2 Erlina Hidayati Sumardi, Dekan Fakultas Hukum UNIKA Atma Jaya Sari Murti Widiastuti dan Wakil Rektor UGM Arie Sudjito.

BACA JUGA:Optimalkan Pendinginan Rumah Anda! Inilah Keuntungan dari Sistem AC 2 PK

Selain itu, sebanyak perwakilan 20 kampus di DIY datang, diantaranya UGM, UNY, UIN, Sunan Kalijaga, UMY, UAD, Universitas Aisyiyah, UNU, UII, UAJT, USD, UST, Universitas Janabadra, UTY, Amikom Yogyakarta, STIM YKPN Yogyakarta, Universitas Respati Yogyakarta, Institut Teknologi Dirgantara Adisucipto, Universitas Mercubuana, Institute Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta dan Sekolah Tinggi Arsitektur YKPN Yogyakarta. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: