Turunkan Angka Kekerasan Anak dan Perempuan, Pemda DIY Luncurkan Gema Tiker

Turunkan Angka Kekerasan Anak dan Perempuan, Pemda DIY Luncurkan Gema Tiker

Pemda DIY meluncurkan Gerakan Bersama Anti Kekerasan (Gema Tiker), Minggu (19/11) di Taman Pintar, Yogyakarta. -DOK.-

DISWAYJOGJA - Pemda DIY meluncurkan Gerakan Bersama Anti Kekerasan (Gema Tiker), Minggu (19/11) di Taman Pintar, Yogyakarta. Hal itu dilakukan sebagai upaya menurunkan angka kekerasan pada anak dan perempuan.

BACA JUGA:Guru dan Siswa di SDN Mangkukusuman 5 Deklarasi Antibullying dan Kekerasan

Peluncuran Gema Tiker bersamaan dengan fun walk bersama keluarga sehat itu berbentuk buku panduan yang berisi tentang edukasi mengenai bentuk-bentuk kekerasan, hingga bagaimana menyikapinya.

BACA JUGA:Keren, Dinas Dikbud Kota Tegal Deklarasi Anti-Buliying dan Kekerasan pada Anak

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana bekerjasama (DP3AP2) DIY Erlina Hidayati Sumardi mengatakan, peluncuran buku ini merupakan rangkaian peringatan Hari Antikekerasan DIY 2023. Dimana buku Saku Gema Tiker ini berisi informasi layanan-layanan yang disediakan sebagai untuk perempuan korban kekerasan. Selain itu, terdapat edukasi bagi masyarakat mengenai akses-akses bagi korban kekerasan agar mereka lebih berani untuk bertindak dengan tepat.

BACA JUGA:Cegah Kekerasan di Sekolah, MKKS SMK dan Cabang Dinas XII Gulirkan Program 'Ayo Rukun'

”Melalui buku ini kami ingin masyarakat yang tahu di sekitarnya ada kekerasan paham harus melakukan apa. Harapan kami, buku saku ini bisa membantu agar masyarakat lebih aware. Paham apa yang harus dilakukan, paham pencegahannya juga, sehingga angka kekerasan menurun dan hilang sama sekali,” jelas Erlina usai peluncuran yang dilakukan Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Tri Saktiyana, didampingi Pj Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo.

BACA JUGA:1.025 Anak di Jateng Berhasil Dilindungi dari Kekerasan Melalui Panti

Selain itu, Erlina mengupayakan untuk memotivasi masyarakat untuk meningkatkan ketahanan keluarga. Hal ini salah satu alasan mengapa puncak peringatan Hari Antikekerasan 2023 ini digelar fun walk untuk keluarga.

Dia berharap, keluarga-keluarga di DIY sadar untuk memperbaiki ketahanan keluarga dari semua sisi. Tidak hanya dari sisi ekonomi saja, tetapi kesehatan mental, psikologis, dan sebagainya dapat terwujud.

”Kami berharap para keluarga yang istimewa ini juga memperhatikan segala aspek terutama asupan gizi keluarga, supaya terhindarkan dari stunting. Memberikan perhatian pula agar anak-anak memiliki tumbuh kembang yang optimal sehingga bisa menyongsong masa depan yang baik,” ungkap Erlina.

Selain peluncuran buku saku dan fun walk, peringatan Hari Antikekerasan 2023 diisi dengan webinar dan talkshow yang digelar di tiga kabupaten dan kota. Tema-tema yang dibahas beragam, tapi tetap bermuara pada bagaimana menurunkan angka kekerasan pada perempuan dan anak.  

Erlina menambahkan, selain it di setiap sekolah dan kampus di DIY juga dibacakan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Hari Antikekerasan 2023. Hal itu dilakukan untuk menyadarkan semua pihak terutama peserta didik untuk tidak melakukan kekerasan. Membuat para generasi muda ini tidak melakukan bullying yang bisa menghancurkan mental.

”Dengan semua bergerak baik dari anggota-anggota perlindungan korban kekerasan, dari institusi-institusi, masyarakat, kelompok-kelompok, perusahaan, kampus dan sekolah  ini, akan mampu mendukung kami untuk bisa menurunkan angka kekerasan,” tutup Erlina. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: