Pengguna Narkoba Kalangan Anak Sekolah Memprihatinkan, BNN Kota Tegal Akui Ada Anak Jalani Rehabilitasi

Pengguna Narkoba Kalangan Anak Sekolah Memprihatinkan, BNN Kota Tegal Akui Ada Anak Jalani Rehabilitasi

SOSIALISASI - Tim BNN Kota Tegal asyik bersosialisasi dengan anak sekolah yang dikemas acara santai.-AGUS WIBOWO/RATEG -

TEGAL, DISWAYJOGJA - Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari.

BACA JUGA:Cegah Peredaran Narkotika, BNN Kota Tegal Gandeng PL dan Terapis

Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tegal tak mau tinggal diam. Baik itu upaya penindakan maupun sosialisasi hingga pendekatan ke berbagai kalangan. Tak terkecuali di kalangan masyarakat secara langsung hingga ke sekolah.

BACA JUGA:Jaringan Lintas Provinsi Beroperasi, 8 Tersangka Narkoba Dibekuk Polres Brebes

Terlebih belum lama ini datang seorang anak sekolah berpakaian biru putih, mengaku ke BNN bahwa anak tersebut sudah kecanduan. Bukan soal kecanduan ganja atau narkoba lainnya, melainkan anak SMP itu kecanduan dengan obat-obatan yang bisa didapat atau dibeli di warung kelontong.

Hal itu seperti dikatakan Konselor Adiksi BNN Kota Tegal Riza Fauzal SKM. Dia menyebut bahwa anak tersebut datang bersama dengan guru BK sekolah itu. Kemudian guru itupun berkonsul soal kondisi anak yang sudah kecanduan.

BACA JUGA:Korupsi Dana Desa, Mantan Kades Babakan Tegal Divonis 4 Tahun Penjara

”Di kesempatan itu yang pertama, kami meminta agar sekolah tidak mengeluarkan anak dalam kewajibannya belajar. Yang kedua akhirnya si anak menjalani rehabilitasi,” katanya, Jumat (3/11/2023).

Pria yang akrab disapa Zein itu menyebut, sebenarnya tidak ada untungnya dalam penggunaan narkoba atau obat-obatan. Sebab, jika keuangan sehat, maka kesehatan yang bakal tidak kuat. Kemudian jika kesehatan kuat, keuangan bisa jebol. Demikian jika keuangan dan kesehatan kuat, keluarganya yang tidak kuat.

BACA JUGA:Daftar 10 Merk AC Terbaik 1 PK, Hemat Listrik Dan Ramah Dikantong, Nomor 6 Wajib Punya!

”Ya di kalangan anak- anak sekolah, fenomena penggunaan seperti obat batuk, obat sakit kepala maupun jenis lainnya yang penggunaannya berlebihan kini marak. Makanya dalam hal ini, perlu adanya peran semua pihak agar bisa sama-sama mengawasi anak-anak,” jelasnya.

BNN sangat terbuka bagi pengguna narkoba atau pecandu narkotika atau obat-obatan. ”Kami tidak akan memproses hukum terhadap mereka yang datang ke BNN. Namun kami justru memiliki tugas untuk menyembuhkan mereka agar bisa lepas dari status pecandu,” ungkapnya.

Riza menyebut bahwa BNN juga memiliki fungsi seperti pendekatan hukum, medis dan sosial (bagi pecandu). ”Dan bagi mereka yang ingin menjalani rehab, maka semua ditanggung oleh BNN. Jadi tidak ada biaya yang harus dikeluarkan oleh pecandu,” ungkapnya.

Sementara Kepala BNNK Tegal Sudirman, didampingi Kasi P2M Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Satriana menambahkan, pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf.

”Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar. Yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja,” jelasnya.

Hal serupa dikatakan Penyidik Ahli Muda/Kasi Pemberantasan BNNK Tegal Yayan Ahdian bahwa saat ini BNN juga telah memasuki sejumlah sekolah-sekolah untuk bisa berkomunikasi. Termasuk BNN akan memberikan sosialisasi soal bahaya dan ruginya menggunakan narkoba atau obat-obatan yang berlebihan.

”Termasuk di antaranya di kegiatan masyarakat, seperti PKK, BNN kerap masuk untuk bisa berkomunikasi dengan emak-emak agar pengawasan terhadap anak-anak di era sekarang lebih dimaksimalkan terutama kewaspadaan narkoba atau obat-obatan lainnya,” ungkap dia.(*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: