Waduh! 1.871 Ibu Hamil di Brebes Kekurangan Energi Kronis

Waduh! 1.871 Ibu Hamil di Brebes Kekurangan Energi Kronis

Kabid Dalduk PP DP3KB Brebes memaparkan materi dalam rakor optimalisasi penanganan dan evaluasi stunting.-Syamsul Falak-jogja.disway.id

BREBES, DISWAY JOGJA - Sebanyak 1.871 ibu hamil Kekurangan Energi Kronis di Kabupaten Brebes, menjadi target penuntasan pendampingan percepatan penanganan stunting. Hal itu, sebagai tindak lanjut dan evaluasi berkala penanganan dan pendampingan stunting.

Rakor tersebut, difasilitasi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana secara roadshow di 17 kecamatan. Pesertanya, perwakilan Tim Percepatan Penanganan Stunting tingkat kecamatan dan puskesmas.

BACA JUGA:Genjot Penurunan Stunting pada Tahun 2023, Bupati Tegal Umi Azizah Lakukan Ini

Kepala DP3KB Brebes Akhmad Ma'mun mengungkapkan, rakor pemetaan dan analisa data stunting menjadi upaya sinkronisasi dan sinergitas lintas sektoral. Fokusnya, mengoptimalkan percepatan penanganan stunting secara kolaboratif hingga tingkat desa.

Termasuk, mencermati hasil data 1.871 bumil berstatus KEK yang menjadi sasaran pendampingan stunting.

"Narasumber yang dihadirkan, meliputi Kabid Kesmas Dinkes M Muhtar. Kemudian, Kabid Dalduk PP Kambali, Subkor Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Afiyah Hidayati," jelasnya saat menyampaikan sambutan.

BACA JUGA:Semangat Luar Biasa Para Perempuan Inspirator dalam Mencegah Stunting

Sementara itu, Kabid Dalduk PP Kambali menyampaikan, berdasarkan hasil pemetaan jumlah bumil berstatus KEK dan anemia tersebar di 17 kecamatan. Rinciannya, Salem 41 bumil, Bantarkawung 77, Bumiayu 89, Paguyangan 95, Sirampog 81, Tonjong 40, Jatibarang 82, Larangan 107. Kemudian, Kecamatan Ketanggungan 133 bumil, Banjarharjo 129, Losari 174, Tanjung 133, Kersana 51, Bulakamba 227, Wanasari 156, Brebes 176 dan Songgom 80 bumil.

"Dengan data tersebut, TPPS tingkat kecamatan harapannya terus menggenjot pendampingan penurunan stunting. Sebab, target sasarannya sudah fokus dan terarah," terangnya.

Terpisah, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes M Muhtar menambahkan, selain fokus pendampingan bumil KEK dan risiko tinggi lainnya TPPS harus selalu memperhatikan prevalensi balita stunting. Sebab, percepatan penurunan stunting masih menjadi target penuntasan di 17 kecamatan.

BACA JUGA:Kepala BKKBN Ajak Keluarga Cegah Stunting Melalui Refocusing Keuangan Rumah Tangga

Data tersebut, merupakan hasil pendataan per Februari 2023 yang sudah dilaksanakan pendampingan rutin. Yakni, Kecamatan Bumiayu sebanyak 7,84 persen, Paguyangan 8,86 persen, Tonjong 8,25 persen. Selanjutnya, Jatibarang 7,45 persen, Larangan 4,74 persen, Losari 7,07 persen, Tanjung 9,61 persen, Kersana 8,96 persen, Wanasari 8,74 persen, Songgom 7,67 persen.

"Sedangkan tujuh kecamatan lainnya, tergolong tinggi seperti Sirampog 18,05 persen, Ketanggungan 17,93 persen, Salem 15 persen, Bantarkawung 12,08 persen, Brebes 12,02 persen, Banjarharjo 11,01 persen dan Bulakamba 10,07 persen," imbuhnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: