Psoriasis Vulgaris: Si Penyakit Kulit Sisik Ikan, Ibu Hamil Wajib Baca Ini

Psoriasis Vulgaris: Si Penyakit Kulit Sisik Ikan, Ibu Hamil Wajib Baca Ini

Ilustrasi penyakit kulit Psoriasis Vulgaris-pixabay.com-

Halodoc mengabarkan jika belum ada kepastian apa perubahan yang terjadi pada kondisi psoriasis seseorang ketika hamil. Sebab, tiap ibu hamil bisa memiliki reaksi yang berbeda terhadap penyakitnya. 

Hanya saja, berdasarkan suatu penelitian, wanita tertentu mengalami gejala psoriasis vulgaris yang membaik ketika hamil, khususnya pada trimester pertama dan kedua.

Umumnya, gejala yang terjadi ketika kambuh adalah plak-plak seperti sisik yang muncul di kulit. Area-area yang terdampak antara lain adalah kulit kepala, lutut, siku bagian luar, wajah, tangan, dan kaki. Gejala ini biasanya akan kembali muncul dengan intensitas yang sama setelah ibu melahirkan.

BACA JUGA:Wajib Tau! 8 Manfaat Bubur Kacang Ijo. Ketika Ibu Hamil Ngidam Bubur Kacang Ijo, Baik Untuk Kesehatannya Loh.

Cara Psoriasis Vulgaris Treatment

Meski bisa menjangkiti ibu hamil, psoriasis vulgaris itu tidak menular. Juga tidak menyebabkan keguguran atau gangguan berbahaya lainnya pada bayi. 

Hanya saja penyakit ini bisa menjadi kronis dan menyebabkan masalah pada ibu dan bayi jika pengobatannya tidak tepat. Maka dari itu, penting untuk mengetahui obat apa yang bisa ibu hamil gunakan untuk mengurangi gejala psoriasis.

Obat psoriasis tertentu tidak aman untuk ibu hamil gunakan selama masih mengandung atau masih menyusui. Dokter umumnya akan melarang penggunaan:

Retinoid oral, karena bisa meningkatkan risiko kecatatan bayi setelah lahir. Obat ini juga sebaiknya wanita hindari jika berencana ingin memiliki anak (hingga tiga tahun sebelumnya).

BACA JUGA:Awas! Ibu Hamil Jangan Sembarangan Makan Bakso, Ini Risikonya

Isotretinoin, karena juga bisa menyebabkan kecacatan pada bayi. 

Methotrexate, karena bisa menghambat pertumbuhan bagian tubuh bayi atau bahkan pada kasus tertentu menyebabkan keguguran.

Psoralen plus ultraviolet A (PUVA), karena bisa berdampak pada pertumbuhan tidak normal pada janin. 

Calcipotriene, karena dokter melihat kandungannya sebagai risiko pada kesehatan janin. 

Untuk ibu hamil, biasanya dokter akan menyarankan pengobatan dalam bentuk moisturizer atau pelembap kulit, steroid yang tidak bersifat keras, dan fototerapi dengan sinar UVB. Pastinya pengobatan yang paling tepat untuk tiap ibu hamil dengan penyakit ini akan berbeda, jadi sangat penting untuk berdiskusi dengan dokter tentang pilihan pengobatan yang sesuai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: www.halodoc.com