Masih Musim Hujan, Pedagang Bibit Pohon di Bumiayu Diuntungkan
DIUNTUNGKAN- Penjualan bibit tanaman keras diuntungkan seiring dengan kondisi cuaca yang berlangsung saat ini.-TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES -
BUMIAYU, DIISWAYJOGJA - Pedagang bibit pohon menjadi salah satu usaha yang diuntungkan dengan masih terjadinya hujan. Misalnya yang terjadi di salah satu sentra penjualan bibit tanaman, ruas jalan Jendral Sudirman Bumiayu atau di wilayah Pasar Hewan.
Meski intensitas hujan sudah berkurang, tapi berbagai jenis bibit tanaman keras masih laris dibeli pemilik lahan. Dari berbagai jenis bibit tanaman yang ada, hampir separonya didominasi oleh tanaman keras.
BACA JUGA:Bibit Bawang Merah Mahal, Pj Bupati Brebes Turun Tangan
Dasirin, salah seorang pelaku usaha penjualan bibit tanaman mengatakan, musim bibit yang paling ramai adalah pada November sampai Januari atau saat musim penghujan. Namun karena saat ini hujan masih kerap terjadi, masih banyak pembeli yang datang.
”Karena biasanya pembeli juga menyesuaikan dengan musim, dimana kalau sudah memasuki kemarau maka tidak melakukan penanaman," kata Dasirin, Jumat, 5 Juli 2024 lalu.
Dia mengatakan, meski masih ramai penjualan, tapi harga bibit tidak ada standar. Setiap saat bisa berubah. Hal itu ditentukan oleh keadaan pasar. Jika pasar sangat membutuhkan, sementara bibit yang ada kurang, atau tidak bisa memenuhi permintaan, maka secara otomatis, harga bibit akan naik drastis.
"Itu terjadi pada semua bibit. Ketika musim penghujan, pesanan sangat banyak, sementara stok sedikit, maka otomatis, harganya bisa naik hingga 3, atau 4 kali lipatnya. Pokoknya tergantung pasar," kata Dasirin.
Dia menilai, prospek usaha penjualan bibit tanaman yang dijalaninya tetaplah akan stabil. Alasannya, bibit tanaman ini sudah menjadi kebutuhan, maka meski berapapun yang diproduksi, tetaplah dibutuhkan.
"Seperti halnya Albasia, selalu laku dijual. Kita tidak khawatir, pasti lakunya. Tapi mungkin, harganya bisa menjadi jadi turun," ungkapnya.
Meskipun saat ini bibit pohon utamanya tanaman keras sedang banyak diminati, dirinya tidak bisa memprediksi jenis bibit apa yang bisa laku kedepannya.
"Cara menyiasatinya dengan menyediakan semua jenis yang ada. Tapi kami juga harus menyediakan lainnya. Kalau semuanya ada kan malah lebih bagus," ujarnya.
BACA JUGA:Tanaman Terendam Banjir dan Gagal Panen, Harga Bawang Merah Rp50 Ribu per Kg
Mukhlis, warga Desa Langkap Kecamatan Bumiayu, ditemui saat membeli sejumlah bibit pohon Alba mengaku, kondisi cuaca yang berlangsung saat ini masih mendukung petani untuk melakukan penanaman. "Cuaca sudah tidak bisa lagi diprediksi, biasanya pada bulan-bulan ini sudah kemarau. Tapi ini masih hujan, jadi saya berani mulai menanam di kebun," ujarnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: