Ekstrem dan Penuh Makna, Ini 2 Arti Tradisi Potong Jari di Papua!

Ekstrem dan Penuh Makna, Ini 2 Arti Tradisi Potong Jari di Papua!

Salah satu anggota Suku Dani dengan jari yang telah terpotong -Disway-Instagram

DISWAYJOGJA.ID - Indonesia dikenal dengan beragam suku yang memiliki tradisi atau kebudayaan khasnya masing-masing.

Salah satunya adalah Suku Dani. Seperti halnya Suku Asmat, Suku Dani juga tergolong salah satu suku besar dan populer mendiami wilayah pegunungan Jayawijaya bagian tengah.

BACA JUGA:Bukan Jakarta, Ternyata ini Kota Paling Kaya di Indonesia! Apa itu Kotamu?

Suku ini hidup berkelompok dan tinggal di rumah khas Papua atau yang biasa kita sebut honai.

Suku Dani sendiri memiliki tradisi yang sangat menarik untuk dipelajari. Tradisi tersebut bernama Iki Pelek yakni tradisi potong jari sebagai wujud duka bila salah satu anggota keluarga meninggal dunia.

Perlu diketahui suku Dani sangat menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan, kebersamaan dan kerukunan. Karenanya, bila salah satu anggota keluarga meninggal dunia, baik suami, istri, ayah, ibu, anak, maupun adik maka mereka tidak segan untuk memotong salah satu jari hingga putus.

Sebagai wujud duka dan kehilangan

Menurut Suku Dani, menangis saja tidak cukup melambangkan kesedihan yang dirasakan. Rasa sakit dari memotong jari dianggap mewakili hati dan jiwa yang tercabik-cabik karena kehilangan keluarga.

BACA JUGA:Bukan Karna Uang! Ini 7 Alasan Mengapa Finlandia Menjadi Negara Terbahagia di Dunia

Untuk proses pemotongannya bisa dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya dengan pisau, kapak, atau parang tradisional.

Selain benda tajam, ada pula yang menggigit ruas jarinya hingga putus atau mengikat jari tersebut dengan tali hingga aliran darah terhenti barulah kemudian ruas jari dipotong.

Jumlah jari yang dipotong menunjukan berapa banyak keluarga mereka yang telah meninggal.

BACA JUGA:Dari Menyayat Kulit sampai Menusuk Lidah: 5 Tradisi Brutal Pembuktian Kedewasaan

Dalam pandangan mereka, jari dianggap sebagai simbol persatuan, dan kekuatan dalam diri manusia. Bagian tubuh tersebut memiliki arti hidup bersama sebagai satu keluarga, satu marga, satu rumah, satu suku, satu nenek moyang, satu bahasa, satu sejarah dan satu asal. 

Perbedaan bentuk dan ukuran setiap jarinya melambangkan keluarga yang saling melengkapi satu sama lain.

Seperti kita ketahui, masing-masing jari bekerja sama sehingga tangan dapat berfungsi dengan sempurna. Kehilangan salah satu ruas jari akan mengurangi kekuatan, 

Sama halnya dengan sebuah keluarga. Jika berkurang satu maka berkurang pula kebersamaan dan kekuatan dalam keluarga tersebut.

 BACA JUGA:Tradisi Melahirkan Suku Pedalaman Indonesia, Nomor 3 Paling Ngeri!

Sebagai doa agar terhindar dari musibah

Selain melambangkan kehilangan, pemotongan jari dilakukan sebagai doa guna mencegah terulang kembalinya musibah yang telah merenggut nyawa dalam keluarga.

Nantinya, kesedihan akibat kehilangan akan sembuh beriringan dengan sembuhnya jari yang terpotong dari luka. 

Namun, sebagai dampak berkembangnya ilmu pengetahuan, Tradisi Iki Palek kian sulit ditemukan. Meski begitu, ada beberapa anggota Suku Dani yang masih bisa ditemui dengan keadaan jari-jari yang tidak lagi utuh karena tadisi Iki Palek. Mereka adalah para tetua yang masih hidup puluhan tahun lamanya. 

Semoga bermanfaat!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: