Sekaten: Sejarah dan Keunikan Tradisi yang Berasal dari Yogyakarta
Sejarah dan perjalan sekaten di Pulau Jawa-tirto.id-
diswayjogja.com - Salah satu upacara tradisional yang berasal dari Yogyakarta adalah tradisi Sekaten. Upacara tradisional yang satu ini bertujuan untuk memperingari hari kelahiran Nabi Muhammad SAW serta sarana penyebaran agama Islam.
Dilansir dari catatan situs Warisan Budaya Kemdikbud, tradisi sekaten berkembang sebagai ritual di sekitaran wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Tradisi Sekaten ini digelar setiap satu tahun sekali mulai 5 Rabiul Awal atau dalam kalender Jawa masyarakatnya menyebutnya dengan bulan Maulud.
Dalam pelaksanaannya, upacara tradisional ini biasanya juga menggunakan seni musik berupa gamelan.
BACA JUGA : Percepatan Digitalisasi Layanan BAZNAS Kota Yogyakarta Memudahkan Masyarakat Bayar Zakat
BACA JUGA : Satpol PP Pemkot Yogyakarta Tertibkan Ratusan APK Yang Melanggar Aturan
Lalu, bagaimana latar belakang upacara tradisi sekaten di Yogyakarta? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Sejarah Latar Belakang Tradisi Sekaten
Berdasarkan laman situs Visit Jawa Tengah, sekaten ini berasal dari kata “syahadatain” atau kalimat syahadat.
Bagi masyarakat muslim, syahadat dianggap penting sebab merupakan proses pengakuan terhadap keesaan Tuhan dan risalah Nabi Muhammad SAW.
Kemudian, kata tersebut mengalami perluasan makna dengan 'suhatain' yang memiliki makna menghentikan atau menghindari dua perkara, perbuatan buruk dan menyeleweng.
BACA JUGA : Bus Pariwisata Yogyakarta, Si Thole Bisa Jalan dengan BBM Sampah Plastik
BACA JUGA : Wujudkan Perlindungan Anak, Pemkot Yogyakarta Gelar Bimtek Raih Predikat Kota Layak Anak
Makna sekaten tidak hanya sebatas hiburan dan prosese upacara adat saja, melainkan mengandung makna kehidupan yang harus bisa diterapkan oleh setiap insan individu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: tirto.id