Orang Jawa Wajib Tau! 19 Istilah Petani Dalam Proses Pengolahan Padi Menjadi Beras

Orang Jawa Wajib Tau! 19 Istilah Petani Dalam Proses Pengolahan Padi Menjadi Beras

para petani ketika menanam padi dilakukan dengan cara ditata dan dilakukan secara mundur ke belakang--

Disway Jogja - Menanam padi adalah kegiatan pertanian yang melibatkan penanaman dan pengelolaan tanaman padi di sawah atau lahan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman padi. Padi merupakan salah satu tanaman pangan utama di banyak negara, termasuk Indonesia.

Proses menanam padi melibatkan beberapa langkah, dalam istilah Jawa tandur pari.

1.Nggawe winih

Membuat atau menyiapkan bibit padi yang siap ditanam di lahan (sawah) hingga panen karena bibit padi tidak langsung ditanam begitu saja di sawah, namun perlu adanya proses pembibitan.

 

2. Ngekum

Ngekum yaitu Merendam bibit padi selama satu malam hinggawa muncul akar. Merendam bibit padi adalah salah satu tahap dalam persiapan benih padi sebelum ditanam di lahan utama atau sawah. Proses merendam bibit padi dilakukan dengan cara menyimpan bibit padi dalam air untuk jangka waktu tertentu sebelum bibit tersebut ditanam di lahan pertanian.

3. Ngisis

Ngisis yaitu meniriskan bibit padi dari air bekas rendaman, istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses atau kegiatan untuk mengeringkan atau mengurangi kadar air pada bibit padi sebelum benih tersebut ditanam di lahan utama atau sawah.

 

4. Nyebar

Menebar benih padi pada sebuah bedengan untuk bibit padi yang siap tanam dalam lahan (sawah) hingga panen

 

5. Ndaut

Ndaut yaitu mencabuti benih padi yang telah ditanam dalam bedengan setelah berumur sekitar 25 hari. Mencabuti benih padi adalah kegiatan atau tindakan mengambil atau mencopot benih padi dari tanaman padi yang telah matang. Proses ini terjadi setelah padi mencapai kematangan dan saat bulir padi telah mengering di atas tanaman padi. Benih padi yang telah matang ini kemudian akan digunakan sebagai benih untuk penanaman musim berikutnya atau untuk disimpan sebagai cadangan benih.

6. Mluku

Mluku yaitu membajak sawah untuk lahan budidaya padi. Membajak sawah adalah salah satu tahap dalam persiapan lahan sebelum menanam padi atau tanaman pertanian lainnya. Bajak sawah dilakukan dengan menggunakan bajak atau cangkul yang ditarik oleh manusia atau hewan ternak seperti kerbau atau sapi.

 

Proses membajak sawah bertujuan untuk menggemburkan tanah, membalikkan lapisan atas tanah, dan meratakan lahan sehingga tanah siap untuk ditanami bibit padi

 

7. Ngeleb

Yaitu mengairi lahan yang akan ditanami benih padi yang diambil (daut) dari bedengan.

Mengairi lahan sawah adalah proses menyediakan pasokan air yang cukup untuk tanaman padi atau tanaman pertanian lainnya yang ditanam di sawah. Pengairan ini dilakukan dengan sengaja untuk memastikan bahwa tanaman padi mendapatkan kelembaban yang cukup sepanjang siklus pertumbuhan mereka.

 

Pengairan sawah sangat penting karena padi adalah tanaman yang membutuhkan banyak air untuk tumbuh dengan baik.

 BACA JUGA:Jarang Orang Tau! Ini 11 Proses Pembuatan Coklat Hingga Dapat Kamu Nikmati, Tidak Semudah Menikmatinya

8. Nggaru 

Menghaluskan atau menghancurkan dan meratakan tanah yang telah diwluku

 

9. Leleran

Tanah yang sudah halus atau menjadi lumpur dan siap untuk menanam (tandur) benih padi hasil dautan

 

10. Tandur

Proses penananam benih padi pada leleran, “Tandur” dalam bahasa jawa ada ungkapan “ Kerata Basa ” yang berarti “ nata” dan “mundur ”. Lazimnya para petani ketika menanam padi dilakukan dengan cara ditata dan dilakukan secara mundur ke belakang.

 

11. Nglemoni/ ngemes

Memberikan pupuk kimia pada tanaman padi selang sekitar

satu minggu setelah tandur

 

 

12. Matun

Membersihkan rumput liar di sekitar lahan tanam padi yang dilakukan selang dua minggu semenjak tandur.

 

13. Nyemprot

Menyemprotkan dengan pestisida pada tanaman padi untuk membunuh hama pengganggu

 

14. Mratak

Keadaan ketika butir padi telah keluar semua dari batang padi untuk berkembang menjadi tua.

 

15. Jabelan

Proses syukuran dengan berbagai menu yang dibawa ke lahan tempat budidaya padi sebagai tanda bahwa padi siap dipanen (dipetik/dirit)

 

16. Ngarit

Proses pemanenan padi dengan cara dipotong batang padinya , 25-20 cm dari padi mengguanakan sabit

 

17. Nggebyok

memisahkan bulir padi dari tangkainya menggunakan alat (tradisional atau modern)

Memisahkan bulir padi dari tangkainya menggunakan alat sederhana dapat dilakukan dengan beberapa cara. Di beberapa daerah, terutama di desa-desa atau komunitas petani dengan sumber daya terbatas, petani masih menggunakan metode tradisional untuk memisahkan bulir padi. Berikut adalah beberapa alat sederhana yang digunakan untuk memisahkan bulir padi dari tangkainya:

 

1) Lesung dan Lumpang

Lesung adalah alat berbentuk seperti mangkuk besar yang terbuat dari kayu atau batu. Lumpang adalah alat berbentuk silinder yang digunakan untuk menumbuk bulir padi di dalam lesung. Bulir padi dimasukkan ke dalam lesung, dan dengan menggunakan lumpang, petani menumbuknya hingga lapisan kulit luar pecah, dan bulir padi terpisah dari tangkainya. Proses ini dilakukan berulang-ulang hingga semua bulir terpisah dari tangkainya.

 

2) Alat Pemisah Sederhana

Terkadang, petani menggunakan alat pemisah sederhana yang terbuat dari bambu atau anyaman jerami. Bulir padi dimasukkan ke dalam alat pemisah, dan dengan menggoyangkan atau memukulnya dengan lembut, bulir padi akan terlepas dari tangkainya.

 

3) Lempar Padi

Metode sederhana lainnya adalah dengan melemparkan tandan padi yang telah dipanen ke atas dan menangkap bulir padi yang jatuh menggunakan kain atau tikar. Proses ini memerlukan keterampilan dan ketepatan dalam menangkap bulir padi yang terpisah.

 

18. Meme/mepe

Menjemur padi yang telah dirontok hingga kering dan siap diselip (diolah) menjadi beras atau dijual

 

19. Nyelip

Proses menggiling gabah menjadi beras.

 

Semoga bermanfaat.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: