Irigasi Rusak, Perbaikan Bendung Damrau Brebes Dinanti Petani

Irigasi Rusak, Perbaikan Bendung Damrau Brebes Dinanti Petani

RUSAK- Bendung Damrau Sungai Erang yang mengalami kerusakan dinantikan perbaikannya oleh para petani sebagai sarana pengairan saat menghadapi musim kemarau.-TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES-

BUMIAYU, DISWAYJOGJA - Kerusakan bendung irigasi Damrau aliran Sungai Erang, Dukuh Munggang Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, dinantikan oleh para petani. Bendung yang berfungsi untuk mengairi 25 hektare lahan pertanian di wilayah Desa Kalierang dan Laren ini, semula mengalami kerusakan pada bagian komponen mercu bendung sepanjang 8 meter dengan ketinggian 5,5 meter.

Namun karena tidak segera mendapat perbaikan, kerusakan semakin parah hingga tidak lagi menyisakan komponen mercu bendung.

BACA JUGA:Bendung Irigasi Damrau Bumiayu Brebes Rusak Menghambat Pertanian

”Semula hanya sebagian yang rusak, tapi belakangan banjir juga merobohkan semua komponen mercu bendung yang tersisa," ungkap Sutikno, pengurus P3A Kalierang, Minggu, 28 Juli 2024.

Akibat kondisi tersebut, bendung tidak mampu lagi menaikan permukaan air ke saluran irigasi pertanian. Hingga distribusi air menuju lahan pertanian, terhambat. ”Karena tidak ada lagi mercu bendung, maka air tidak bisa disalurkan menuju lahan pertanian. Akibatnya petani kesulitan menggarap lahan mereka,” kata Sutikno.

Dikatakan, bangunan Bendung Damrau ini sedianya pernah mendapat perbaikan pada akhir tahun 2015 lalu. Perbaikan terhadap kerusakan sebelumnya dilakukan pemasangan konstruksi bronjong dengan finishing pasangan batu semen.

"Namun belum lama diselesaikan perbaikannya, intensitas hujan cukup tinggi seiring dengan terjadinya perubahan cuaca at itu, menyebabkan aliran sungai kerap mengalami banjir. Sehingga bendung kembali rusak," katanya.

Masyarakat petani berharap perbaikan terhadap kerusakan sarana pengairan tersebut dapat segera dilakukan. Mengingat pada kerusakan sebelumnya, petani dihadapkan pada kesulitan mendapat pasokan pengairan bagi lahan mereka.

BACA JUGA:Bendungan di Batang Diperbaiki, Satu Dukuh Kekeringan

Suripno, petugas ulu-ulu UPT Pengairan wilayah Pemali Hulu menyampaikan, kerusakan bendungan telah beberapakali dilakukan penanganan darurat, bersama masyarakat petani. Namun kembali rusak akibat banjir yang kerap terjadi di aliran sungai tersebut.

"Sebagai penanganan darurat, bersama petani kami lakukan pembangunan saluran dari tumpukan batu sepanjang 100 meter. Tujuannya agar air masih dapat dialirkan ke lahan pertanian," jelasnya. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: