Penting Buat Bunda Nih!, Kenali Gejala Awal Gagal Ginjal Menurut Dokter RSUP Sardjito

Penting Buat Bunda Nih!, Kenali Gejala Awal Gagal Ginjal Menurut Dokter RSUP Sardjito

Ilustrasi ginjal. Foto: Ilustrasi Boldsky --

YOGYAKARTA, DISWAYJOGJA.ID – Kasus gagal ginjal akut misterius marak di Indonesia. Masyarakat dibuat was-was dengan munculnya kasus yang rata-rata dialami oleh anak-anak itu.

Kementerian Kesehatan RI, mencatat sudah ada 206 kasus gagal ginjal akut pada anak-anak, 99 di antaranya meninggal dunia.

Tanda-Tanda Awal Gagal Ginjal Akut

Dokter Spesialis Anak RSUP Dr Sardjito, dr Retno Palupi mengungkapkan tanda-tanda awal pada pasien ginjal akut ini.

BACA JUGA:6 Anak di DIY Meninggal Karena Gagal Ginjal, 2 Korban dari Bantul

"Tanda-tanda awalnya dia gagal ginjal akut adalah tidak kencing atau kencingnya berkurang," kata Retno, Rabu 19 Oktober 2022.

Retno mengatakan ini menjadi imbauan kepada orangtua agar bisa melihat produksi urine yang terbuang.

"Gejala awalnya memang cenderung sama seperti penyakit lain, seperti batuk, pilek dan diare. Namun, gagal ginjal akut tipe progresif ini lebih cepat penurunan produksi urinenya," ucap Retno.

Menurutnya, orangtua harus lebih peka terhadap gejala-gejala tersebut.

BACA JUGA:Gagal Ginjal Akut Serang 13 Anak di Jogja, Pemprov DIY Minta Bantuan Perguruan Tinggi

Dokter Spesialis Anak RSUP Dr Sardjito, dr Kristia Hermawan mengatakan dahulu gagal ginjal disebabkan karena pasien diare, tubuhnya kekurangan cairan hingga produksi kencing yang banyak.

"Akan tapi, untuk kasus yang ini airnya itu enggak sor-soran. Pipisnya tahu-tahu berkurang," kata Kristia.

Kristia menjelaskan kepekatan urine juga harus diperhatikan oleh orang tua. Apabila urine anak kurang pekat dan kurang cairan, lanjutnya, maka diperlukan tindakan lebih lanjut.

BACA JUGA:Yuk Daftar! Warga Jogja Nonkader Bisa Jadi Caleg PPP, Ini Syaratnya

Untuk volume rata-rata urine pada anak, dr. Kristia menyebut hal ini tergantung pada berat badan anak tersebut.

"Jika berat anaknya sepuluh kilogram, ya, per jam sepuluh cc. Jika bobot 20 kilogram, per jam 20 cc," kata dr Kristia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com