Baku Tembak Dua Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Ayah Brigadir J: Hebat Ya Bharada E Itu Bisa Menghindar

Baku Tembak Dua Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Ayah Brigadir J: Hebat Ya Bharada E Itu Bisa Menghindar

Baku tembak polisi disebut berwal saat Brigadir J masuk kamar pribadi Kadiv Propam saat istri Irjen Ferdy Sambo sedang beristirahat. Ilustrasi --

JAKARTA (Disway Jogja) - Samuel Hutabarat, ayah kandung Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang tewas dalam baku tembak dengan Bharada E, Jumat (8/7), mempertanyakan kronologis peristiwa tersebut.

"Dari penjelasan polisi bahwa yang menembak pertama adalah almarhum. Namun, dikatakan tembakan itu tidak kena, hebat ya Bharada E itu bisa menghindar," kata Samuel, Selasa (12/7).

Hutabarat juga heran dengan keterangan polisi yang menyebut, setelah menghindar Bharada E langsung mengambil senjata dan langsung menembak Brigadir Yosua.

BACA JUGA:Putri Ferdy Sambo yang Jadi Korban Pelecehan Brigadir J, Sudah Membuat Laporan Polisi

"Hebat sekali dan langsung kena, langsung saya potong omongan polisi itu, hebat sekali Bharada E itu bisa menghindari dari peluru, mengambil senjata dan langsung kena menembak anak saya, melebihi sniper," ujarnya, dikutip dari Jambi Independent.

Menurut Hutabarat, dalam jarak lima sampai tujuh meter agak mustahil tembakan anaknya meleset, karena anaknya adalah sniper handal.

"Anak saya itu adalah salah satu penembak jitu. Jadi janggal saya kalau dalam jarak dekat itu Bharada E bisa menghindar," ucapnya heran.

Diketahui, peristiwa baku tembak polisi itu terjadi di rumah milik Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan sekitar pukul 17.00 WIB.

BACA JUGA:Istri Irjen Ferdy Sambo Itu Diduga Selingkuh dengan Brigadir Yosua, Kombes Budhi: Tidak Ada Bukti

Brigadir Yosua atau Brigadir J merupakan sopir pribadi Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo. Bharada E merupakan ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika istri Irjen Ferdy Sambo, Putri, sedang berbaring di kamarnya karena lelah setelah pulang dari luar kota.

"Nah, pada saat itu, tidak diketahui oleh orang lain, tiba-tiba Brigadir J (Yosua) masuk dan kemudian melakukan pelecehan terhadap ibu (istri Irjen Ferdy Sambo, red)," ujarnya di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (12/7).

Namun, Kombes Budhi tidak menjelaskan detail bentuk pelecehan seperti apa yang diduga dilakukan Brigadir Yosua terhadap Putri. Dia hanya mengatakan, saat itu Putri langsung terbangun karena kaget dan menegur Brigadir Yosua alias Brigadir J.

"Saudara J membalas, 'diam kamu!', sambil mengeluarkan senjata yang ada di pinggang dan menodongkan ke ibu kadiv (Putri, red)," tutur Budhi.

BACA JUGA:Seperti Ini Penampakan Rumah Kadiv Propam Polri yang Jadi TKP Adu Tembak Dua Polisi

Sontak, kata Budhi, Putri berteriak minta pertolongan kepada personel polisi lain yang memang berada di rumah itu.

"Di situlah saudara J panik, apalagi mendengar ada suara langkah orang berlari yang mendekat ke arah suara permintaan tolong tersebut," lanjut Budhi.

Suara langkah kaki tersebut berasal dari Bharada E yang bergegas ke arah sumber suara teriakan minta tolong dari lantai dua rumah milik Irjen Ferdy Sambo.

"Kebetulan saudara RE (Bharada E) berada di lantai dua rumah tersebut, bersama dengan saksi K. Baru separuh tangga, RE kemudian melihat saudara J keluar dari kamar tersebut dan menanyakan ada apa. Bukan dijawab, tetapi dilakukan dengan penembakan," tutur Budi.

BACA JUGA:Seperti Dalam Film: Sebelum Brigadir J dan Bharada E Baku Tembak, Istri Irjen Ferdy Sambo Teriak

Tembakan Brigadir J ke arah Bharada E meleset dan hanya mengenai tembok rumah. Bharada E berlindung di tangga.

"Karena saudara RE juga dibekali senjata, dia kemudian mengeluarkan senjata yang ada di pinggangnya. Nah ini kemudian terjadi baku tembak," ucap Budhi.

Brigadir J, personel Brimob asal Jambi, tewas terkena tembakan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn