Protokol Puting
Pemberian vaksin PMK perdana di Kota Bandung, Senin (27/6). --
LiangYangAn 梁楊安
Beberapa waktu yang lalu saya sempat diskusi santai dengan teman-teman yang mengerti masalah perekonomian. Kebijakan Pemerintah waktu itu "menyetop export CPO" kemungkinan besar dilandasi 2 faktor : 1. Kekhawatiran yang tinggi terjadinya "stagflasi" yakni inflasi disertai pertumbuhan ekonomi yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi yang terjadi secara bersamaan dalam periode tertentu. Apalagi kondisi perekonomian Indonesia belumlah sepenuhnya pulih paska Pandemi Covid-19. 2. Overestimate atas harga CPO dunia yang stabil di kisaran harga yang tetap tinggi, secara rasional memang supply yang lebih rendah daripada demand akan membuat harga tetap tinggi. Apalagi Indonesia adalah salah satu eksportir terbesar CPO, dengan menyetop ekspor CPO maka supply CPO dunia akan jauh di bawah demandnya, dengan demikian harga akan tetap tinggi, dan Pemerintahpun cukup lihai menyetop eksport CPO tersebut hanya untuk kurun waktu yang singkat dan berharap segera kembali mengekspor dalam kondisi harga yang stabil tinggi. Prediksi dalam sebuah Kebijakan Ekonomi tetaplah mengandung resiko karena tidak selalu akan sejalan dengan dinamika ekonomi dunia yang unpredictable. Selain itu, sepertinya dinamika politik di dalam negeri yang seringkali mempolitisir hal-hal yang sensitif membuat pemerintah tidak berani "flow as a circumstance according to Phillips Curve"
agus budiyanto
Orang Jawa bilang, Zulhas kepener sunate.
Yoga The Iceman
saya pikir nasib Sri Lanka pun sama seperti mantan mendag Lutfi, sial saja nafasnya kurang panjang untuk menunggu kebijakan Quantitative Tightening dari the Fed. jangan2, jadwal pergantian mendag sengaja sudah diatur waktunya supaya popularitas naik tanpa pusing mikirin kebijakan?
alasroban
Di Eropa. Bahkan di level peternak. 1 sapi meninggal lapor ke app punya pemerintah. Semacam departement pertanian/peternakan atau yang sejenisnya. 1 ekor sapi lahir juga begitu langsung di laporkan dan di registrasi. Maka data status persediaan makanan (daging sapi) up to date terus. Dengan system supply chain management yang begitu bagusnya. Maka drama politik pergantian mentri seperti yang terjadi di Indonesia raya ini jadi berkurang. Mungkin karena terlalu PD dengan syste yang di punyai, maka berani main gertak-gertakan negara tetangga.
Jimmy Marta
PSI juga gk bersalah pak. Ia hanya ikut2an. Tp kena imbas yg paling berat. Petani Sawit Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id