Bisnis Restorasi Motor Lama, Di Tangan Dana Astrea Series Kembali Kinyis Kinyis
SLEMAN (Disway Jogja) - Kreativitas anak-anak muda terus bermunculan. Di Yogyakarta, seorang pemuda, Dana Brata Fitriawan, terus mengasah kepiawaiannya menyulap motor-motor lama laiknya motor yang baru keluar dari pabrik. Segar dan kinyis-kinyis.
Ditemui di bengkelnya kawasan Sleman Barat, mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Manufaktur Fakultas Teknik UNY Angkatan 2021 ini mengaku, tekadnya membuka bengkel restorasi ini berawal pada tahun 2018, ketika sedang marak trend restorasi sepeda motor retro di Jawa Barat.
“Saat itu saya masih kelas 2 SMK. Kelihatannya kok menarik bisnis ini. Di samping saya sendiri memang senang mengutak atik sepeda motor,” katanya, Selasa (10/5/2022).
Dari sekadar coba-coba, Dana kemudian semakin keranjingan dengan dunia restorasi sepeda motor. Namun ia tidak ingin semuanya. Ia lebih memilih menggarap dan merestorasi sepeda motor jenis Astrea Series seperti Astrea 800, Astrea Star, Prima, Honda Grand dan Legenda.
Bukan tanpa alasan. Dana ternyata paham benar, merestorasi sepeda motor bukan pekerjaan yang mudah. Banyak hal harus dipertimbangan, mulai dari tingkat kesulitan hingga ketersediaan suku cadang.
“Suku cadang ini yang paling penting. Itulah mengapa saya lebih memilih merestorasi Astrea Series. Ya karena suku cadangnya masih mudah dicari. Variasinya juga banyak mulai dari yang orisinil maupun KW alias imitasi dari berbagai tingkat kualitas,” kata Dana.
Suku cadang yang banyak tersedia ini, katanya, bukan saja lebih memudahkan proses restorasi yang dilakukan, namun juga lebih disukai pelanggan karena waktu pengerjaan lebih bisa diprediksi dan biaya yang musti dikeluarkan pun lebih terjangkau.
Pria kelahiran Yogyakarta 20 Desember 2002 tersebut mengatakan, dirinya sendiri juga tertarik dengan motor tua terutama Astrea Series. Ia menilai sepeda motor jenis ini cukup unik dan membumi alias banyak disuka oleh masyarakat, termasuk anak-anak muda.
Malah, tidak sedikit pula yang sengaja mengoleksi Astrea Series. Entah sekadar suka atau karena motif bisnis.
“Astrea series juga tergolong mudah dalam perawatan dan tangguh serta hemat BBM. Itu dari dulu masyarakat juga tahu,” lanjutnya.
Sejak mulai membuka bengkel tahun 2018, Dana mengaku tidak ingat lagi sudah berapa sepeda motor yang ia selesaikan dan mengaspal di Jogja mencuri perhatian. Yang dia ingat, setiap bulannya ia hanya menerima maksimal 4 unit sepeda motor untuk dikerjakan atau di make over menjadi baru lagi. Ia beralasan tidak mau menerima semua permintaan konsumen, karena restorasi bagaimanapun membutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam pengerjaannya.
Alumni SMKN 3 Yogyakarta itu menjelaskan, ada dua opsi bagi pemilik sepeda motor yang ingin merestorasi kendaraannya. Mereka bisa menggunakan suku cadang asli kalau memang punya dana cukup, atau bisa juga rela dengan suku cadang KW atau imitasi apabila dananya memang terbatas.
Sepeda motor yang didandani dengan suku cadang asli, sudah barang tentu akan bernilai lebih tinggi. Ketika suatu saat dijual, sepeda motor yang direstorasi dengan suku cadang orisinil sudah barang tentu harganya jauh lebih mahal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: