Lawan Tren Mager pada Anak, Aice Gelar Seneng Minton Jawa Tengah 2025

Lawan Tren Mager pada Anak, Aice Gelar Seneng Minton Jawa Tengah 2025

Aice Dukung Olahraga Anak Sejak Dini--

diswayjogja.id – Di tengah maraknya fenomena anak-anak yang lebih asyik menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar ponsel, sebuah gerakan segar muncul dari jantung Jawa Tengah. Aice Group bekerja sama dengan Bakti Olahraga Djarum Foundation dan Pengprov PBSI Jawa Tengah menggelar festival bertajuk SenengMinton Jawa Tengah 2025.

Acara ini bukan sekadar ajang tanding bulu tangkis biasa, melainkan sebuah intervensi kesehatan untuk memutus rantai gaya hidup sedenter (kurang gerak) yang kini menghantui generasi emas Indonesia. Dengan pendekatan yang penuh warna dan keceriaan, ribuan siswa Sekolah Dasar (SD) diajak kembali ke lapangan untuk merasakan serunya bergerak aktif.

Ancaman Nyata di Balik Layar Gawai

Data kesehatan nasional belakangan ini menunjukkan tren yang cukup mengkhawatirkan durasi penggunaan gawai pada anak usia dini meningkat tajam, yang berbanding lurus dengan rendahnya aktivitas fisik. Dampaknya pun nyata, mulai dari risiko obesitas sejak dini hingga penurunan fungsi motorik.

Sylvana Zhong, Senior Brand Manager Aice Group, menjelaskan bahwa dukungan Aice dalam festival ini adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masa depan.

“Kami ingin mengubah paradigma anak-anak. Olahraga jangan dilihat sebagai beban, tapi sebagai momen kebahagiaan. Melalui SenengMinton, kita mencoba mengalihkan perhatian mereka dari layar gawai menuju lapangan. Tujuannya agar muncul kesadaran dari dalam diri anak dan orang tua bahwa hidup aktif itu seru,” ungkap Sylvana di sela-sela acara di Semarang.


Foto Bersama Peserta SenengMinton 2025 Magelang--

BACA JUGA : Pasca Geledah Kampung Ambon, Tiba-tiba Muncul Isu Kepala BNN Suyudi Ario Seto - Shandy Aulia

BACA JUGA : 205 Honorer Non Data Base Brebes Gagal CPNS Geruduk Gedung DPRD, Pertanyakan Kejelasan Nasib

Melatih Otak Lewat Otot

Mungkin banyak yang belum tahu bahwa bergerak aktif di usia 6 hingga 9 tahun sangat krusial bagi perkembangan otak. Secara ilmiah, aktivitas fisik yang konsisten dapat memicu pelepasan protein bernama Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF). Protein ini ibarat "pupuk" bagi otak yang membantu mengoptimalkan koneksi antar saraf.

Artinya, anak yang rajin berolahraga cenderung memiliki daya konsentrasi yang lebih tinggi dan lebih cepat menyerap pelajaran di kelas. Lewat SenengMinton, anak-anak dilatih melalui berbagai tantangan fisik yang dikemas dalam permainan, seperti:

Shuttle Run & Zig Zag Run

Melatih kecepatan dan kelincahan.

Pyramid Shuttlecock & Service to Target

Mengasah koordinasi mata dan tangan serta fokus.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: