Sekda Sleman Kukuhkan Sekolah Ramah Bencana, Dorong Pendidikan dan Kesiapsiagaan Anak

Sekda Sleman Kukuhkan Sekolah Ramah Bencana, Dorong Pendidikan dan Kesiapsiagaan Anak

Guru di Kapanewon Mlati saat pengukuhan Satuan Pendidikan Aman Bencana diMts N 6 Sleman, Kamis (11/12/2025) --Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id

SLEMAN, diswayjogja.id – Pemerintah Kabupaten Sleman terus memperkuat pendidikan berbasis keselamatan melalui pengukuhan Satuan Pendidikan Aman Bencana, di Mts N 6 Sleman, Kamis (11/12/2025). 

Agenda ini diharapkan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan anak-anak terhadap potensi bencana di lingkungan sekolah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman, Susmiarto, menegaskan pentingnya peran sekolah dalam pembinaan generasi. 

“Tentunya kami mengucapkan selamat kepada sekolah-sekolah yang telah dikukuhkan sebagai Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Sekolah memang merupakan tempat yang sangat strategis sebagai objek pembinaan apa pun,” katanya.

Menurutnya, berbagai program prioritas pemerintah dapat diimplementasikan melalui sekolah, mulai dari sekolah ramah anak, Adiwiyata lingkungan, hingga layanan kesehatan. 

,“Program prioritas pemerintah pun yang paling mudah dilakukan salah satunya melalui sekolah, misalnya pemeriksaan kesehatan gratis (CKG), yang juga menjadi target prioritas Presiden Prabowo, memberikan layanan kesehatan sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan," ucapnya. 

BACA JUGA : Sleman Tambah Koridor dan Bus Sekolah, Mobilitas Siswa Makin Aman dan Efisien

BACA JUGA : ISPA Anak Meningkatdi Musim Pancaroba, Dinkes Sleman Rilis Aturan Ketat untuk Sekolah dan Orang Tua

Sekda Sleman juga menekankan pentingnya mitigasi dan perencanaan bencana. 

Menurutnya, terkait penanganan bencana bencana itu tidak bisa diprediksi, hanya Tuhan yang tahu. 

"Namun manusia tetap harus berusaha dengan melakukan mitigasi, simulasi, dan perencanaan jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Hal-hal kecil dan sederhana perlu kita perhatikan agar kita semakin tanggap terhadap situasi dan kondisi lingkungan masing-masing," tuturnya. 

Ia mengingatkan sekolah agar waspada terhadap potensi pohon berisiko tinggi. 

“Terkait potensi bencana di Sleman seperti gempa bumi, erupsi Gunung Merapi, atau angin ribut, monggo dideteksi apakah ada pohon di lingkungan sekolah yang berpotensi membahayakan," jelasnya. 

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar-instansi untuk menangani persoalan bencana. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: