Kios Segoro Amarto Diperluas ke Kelurahan, Hasto Siapkan Anggaran 2026 untuk Kendalikan Inflasi
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, saat Rakorda se-DIY di Royal Ambarrukmo, Sleman, Selasa (11/11/2025), menyebut Kios Segoro Amarto berfungsi sebagai rujukan harga di pasar rakyat dan akan diperluas agar lebih dekat dengan masyarakat.--Dok. Pemkot YK
SLEMAN, diswayjogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berencana memperluas pembangunan Kios Segoro Amarto hingga tingkat kelurahan pada tahun 2026.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi pengendalian inflasi daerah sekaligus untuk menjaga kestabilan harga pangan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengatakan Kios Segoro Amarto selama ini berfungsi sebagai rujukan harga di pasar rakyat serta menjadi sarana distribusi bahan pangan yang terjangkau bagi masyarakat. Ke depan, program tersebut akan diperluas agar lebih dekat dengan warga di tingkat kelurahan.
“Rencana kami Kios Segoro Amarto tidak hanya di pasar, tetapi bisa dimasukkan di masing-masing kelurahan. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih mudah menjangkau harga pangan sesuai HET,” ujar Hasto dalam Rapat Koordinasi Daerah dan High Level Meeting TPID se-DIY di Hotel Royal Ambarrukmo, Sleman, Selasa (11/11/2025).
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Siapkan Status Siaga Darurat Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi
BACA JUGA : Yogyakarta Targetkan 11 Juta Kunjungan Wisatawan di Akhir 2025, Pemkot Andalkan Event dan Travel Fair
Menurut Hasto, saat ini hanya ada beberapa pasar yang memiliki Kios Segoro Amarto. Padahal, sebagian warga kesulitan menjangkau pasar tradisional.
Karena itu, Pemkot Yogyakarta menargetkan pembangunan kios serupa di 14 kemantren sebagai tahap awal, kemudian diperluas ke seluruh 45 kelurahan di Kota Yogyakarta.
“Kami sudah meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mengalokasikan anggaran di tahun 2026. Kios ini akan diperbanyak agar lebih dekat dengan masyarakat,” terangnya.
Selain sebagai instrumen pengendali harga, keberadaan Kios Segoro Amarto juga diharapkan mampu memberdayakan pelaku usaha kecil.
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Benahi Kawasan Jalan Tentara Pelajar, Jadi Taman Kota Ramah Pejalan Kaki
BACA JUGA : Kucurkan Rp200 Juta, Pemkot Yogyakarta Benahi RTH Publik dan Kelola Sampah Organik
Hasto menilai kios tersebut bisa menjadi wadah bagi pedagang menengah ke bawah untuk mengembangkan usaha seperti e-warung dan usaha ritel berbasis komunitas.
“Kios ini bersubsidi, tapi pedagang tetap dapat margin. Jadi masyarakat terbantu, pedagang juga tetap untung. Tidak menutup kemungkinan kami libatkan Koperasi Merah Putih di kelurahan,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: