Sri Sultan Soroti Kasus Keracunan MBG di Gunungkidul, Masakan Tak Didinginkan Bisa Picu Bahaya
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (30/10/2025), menyoroti kasus dugaan keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ratusan siswa di Kabupaten Gunungkidul. --Dok. Pemda DIY
Dia meminta agar pihak sekolah, panitia acara, maupun penyedia konsumsi lebih berhati-hati dan memastikan proses pengolahan makanan dilakukan dengan standar kebersihan serta penyimpanan yang memadai.
“Selama tidak ada pengawasan yang paham tentang kondisi bahan makanan, kejadian seperti ini akan terus terulang,” pungkasnya.
BACA JUGA : Belajar dari Dapur Umum Merapi, Sri Sultan Minta Penanganan MBG di Sekolah Lebih Serius
BACA JUGA : Kasus Keracunan MBG di DIY, Sri Sultan Tegaskan Pentingnya Keamanan Makanan di Sekolah
Diberitakan sebelumnya, tercatat 476 siswa dan 10 guru SMKN 1 Saptosari mengalami gejala keracunan. Selain itu, pada Rabu (29/10/2025) terdapat 33 siswa yang tidak masuk sekolah dan masih dikonfirmasi apakah juga terdampak. Sementara di SMPN 1 Saptosari, dari 420 siswa, 186 di antaranya mengalami gejala serupa.
Karena kasus keracunan tidak termasuk dalam kategori penyakit yang dicover oleh BPJS, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menyiapkan anggaran darurat sebesar Rp100 juta untuk membantu pembiayaan pengobatan siswa yang dirawat.
“Kami sudah diskusikan dengan rumah sakit dan kepala dinas. Dana Rp100 juta disiapkan untuk penanggulangan darurat seperti ini,” terangnya, saat meninjau lokasi dapur sekolah, Rabu (29/10/2025).
Bupati Endah berharap insiden ini menjadi evaluasi besar bagi semua pelaksana program MBG di Gunungkidul.
“Kita semua mendukung program nasional ini. Tapi kalau di lapangan terjadi hal seperti ini, kami tidak akan diam. Karena ini menyangkut nyawa anak-anak yang kelak akan meneruskan estafet kepemimpinan kita,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: